top of page

Sejarah Indonesia

Turki Tidak Mengakui Negara Islam Bentukan Uighur

Turki Tidak Mengakui Negara Islam Bentukan Uighur

Upaya Negara Islam bentukan Uighur mendapatkan pengakuan dari negara lain.

30 Mei 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Khoja Niyās Ḥājjī, presiden Republik Islam Turkestan Timur. (Wikimedia Commons).

DALAM bab 2 bukunya yang diterbitkan The Chinese University of Hong Kong pada 2013, Gerakan Kemerdekaan Turkestan Timur: 1930an–1940an (Dong Tujuesitan Duli Yundong: 1930 Niandai zhi 1940 Niandai), Wang Ke menyimpulkan bubarnya Republik Islam Turkestan Timur (RITT) yang berpusat di Khotan dan Kashgar “lebih tepat bila dikatakan disebabkan oleh perseteruan elite internalnya ketimbang dibilang dipicu oleh gempuran dari pihak musuh.”

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Dari generasi ke generasi, keluarga Endang Sumitra merawat dan melayani di Istana Bogor.
Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Guru Besar Itu Bernama Mamdani

Ayah Zohran Mamdani pernah diusir Diktator Idi Amin. Karya-karyanya menyinggung Afrika pasca-kolonial hingga hukum adat di Indonesia.
Setelah Lama Berpuasa

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Orde Baru tumbang, partai-partai berbasis NU didirikan dan berebut suara warga nahdliyin. Tak semuanya bertahan.
Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
bottom of page