top of page

Sejarah Indonesia

Death Match

Death Match

Kemenangan FC Start atas Flakelf, klub elite Angkatan Udara Nazi Jerman, berujung eksekusi mati dan penahanan.

30 Mei 2014

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

FC Start sesaat sebelum kick off melawan Flakelf, klub elite Angkatan Udara Nazi Jerman di Stadion Zenith, Kiev, Ukraina, 9 Agustus 1942.


TAK terima atas kekalahan Flakelf, klub elite Angkatan Udara Nazi-Jerman, pemerintah pendudukan mengatur pertandingan ulang. Laga dihelat tiga hari kemudian di Stadion Zenit. Para pemain FC Start mendapat intimidasi. Panitia menunjuk perwira SS sebagai wasit dan memperingatkan para pemain Start akan konsekuensi yang bakal diterima bila mereka menang.


Sejak peluit dibunyikan, Flakelf bermain kesetanan, kasar. Start sempat melayangkan protes, tapi diacuhkan. Dengan mengandalkan tembakan jarak jauh, Start kembali menang.


Pemerintah pendudukan melarang pemberitaan pertandingan itu dan melakukan penangkapan. Gestapo, polisi rahasia Nazi-Jerman, mendatangi toko roti Degtyarevskaya, tempat kebanyakan pemain Start bekerja dan juga tempat latihan. Mereka menangkap, menginterogasi, dan menyiksa banyak pemain Start.


“Beberapa pemain sepakbola Ukraina ditahan karena punya kaitan dengan lembaga People’s Commissariat for Interior Affairs (NKVD) dan kemudian ditembak sebagai sandera,” tulis Volodymyr Ginda dalam “Beyond the Death Match: Sport under German Occupation between Repression and Integration, 1941-1944”, dimuat di Euphoria and Exhaustion: Modern Sport in Soviet Culture and Society suntingan Sandra Budy dkk. NKVD adalah badan intelijen dalam negeri Uni Soviet.


Mereka yang menghadapi regu tembak adalah Ivan Kuzmenko (penyerang), Nikola Trusevich (kiper), dan Alexei Klimenko (bek) yang dianggap menghina Nazi dengan membuang bola padahal sudah berada di depan gawang. Pemain-pemain lain yang tak dieksekusi dikirim ke kamp Siratz.


Pemerintahan Stalin menggunakan pertandingan itu sebagai alat propagandanya untuk memompa semangat rakyat melawan dan mengalahkan pendudukan Hitler. Media-media Soviet memberitakan aksi heroik para pesepakbola Ukraina dengan menyebut pertandingan itu “Death Match.” Harian Izvestiia, menurut Volodymyr Ginda, kali pertama mengangkatnya pada 6 Desember 1942.


Seusai Perang Dunia II, “Death Match” terlupakan sepanjang rezim Stalin. Para pemain yang selamat pun bungkam lantaran takut dilabeli kolaborator Jerman. Baru pada 1962 “Death Match” muncul setelah badan propaganda Soviet mengangkat kisah itu ke layar lebar dengan judul Trity Taime –film ini menginspirasi Hollywood melahirkan Escape to Victory pada 1981. Selain film, sebuah monumen di Kiev didirikan untuk mengenang heroisme para pemain Start.


Pada 2005, pemerintah Jerman memprotes bahwa tak pernah ada eksekusi terhadap para pemain. Tapi, otak mayoritas orang bekas Soviet telah lama diendapi pemberitaan propaganda Stalin dan penerusnya.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page