- Devi Fitria
- 27 Nov 2010
- 3 menit membaca
Diperbarui: 22false34 GMT+0000 (Coordinated Universal Time)
KETIKA situasi ekonomi sedang sulit, dan inflasi menekan pertumbuhan ekonomi sebuah negara, harga patriotisme turut-naik bersamanya. Dalam sebuah lelang di London bulan ini, sebuah vas porselen China dari abad ke-18 memecahkan rekor ketika terjual dengan harga 68 juta dolar. Kabar ini tak disambut baik oleh pejabat pemerintah China, yang mencemaskan penggelembungan aset dan kemarahan masyarakat karena kesenjangan pendapatan yang besar.
Berkembang spekulasi bahwa vas berusia ratusan tahun itu merupakan sebagian kekayaan China yang dijarah tentara Inggris ketika mereka menyerang istana di Beijing saat Perang Opium dari 1856 hingga 1860. Anehnya, spekulasi ini tak mengundang kecaman, baik dari forum internet yang biasanya vokal menanggapi kabar seperti ini maupun media resmi pemerintah.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.










