top of page

Sejarah Indonesia

Tiga Versi

Tiga Versi Supersemar

Ada tiga versi Supersemar yang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia. Ketiganya memiliki perbedaan dan dinyatakan tidak asli.

Oleh :
13 Maret 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Tiga versi Supersemar yang disimpan Arsip Nasional Republik Indonesia. (Nugroho Sejati/Historia.ID).

SETELAH menggandakan Supersemar di kantor G-V KOTI, Brigjen TNI Budiono, sekretaris MBAD, membawa naskah Supersemar asli ke Kostrad. Kolonel Soedharmono meminta satu lembar kopi Supersemar sebagai dasar pembuatan konsep pembubaran PKI. Namun, Lettu Moerdiono yang hadir pada waktu itu, punya keterangan lain bahwa setelah memfotokopi Supersemar, Budiono tidak mau memberikan kopiannya kepada Moerdiono.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

S.K. Trimurti Murid Politik Bung Karno

Sebagai murid, S.K. Trimurti tak selalu sejalan dengan guru politiknya. Dia menentang Sukarno kawin lagi dan menolak tawaran menteri. Namun, Sukarno tetap memujinya dan memberinya penghargaan.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
bottom of page