top of page

Sejarah Indonesia

Gedung Bappenas Bekas Loji Freemason

Gedung Bappenas Bekas Loji Freemason

Di gedung ini anggota Freemason mengadakan pertemuan. Diambil alih untuk mahkamah militer kemudian menjadi kantor Bappenas.

20 April 2020
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Gedung Bappenas pada 1930-an. (ebay.com)

ANGGOTA Freemason Hindia Belanda kerap mengadakan pertemuan rutin. Tempat pertemuan itu disebut loji. Oleh penduduk sekitar, loji diartikan sebagai rumah setan. Hingga 1930-an, jumlah loji mencapai 25 dan tersebar di beberapa kota. Sebagian kecil loji masih berdiri hingga sekarang. Salah satunya menjadi Gedung Bappenas di Jakarta.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

WR Supratman Tutup Usia di Rumah Kakaknya

WR Supratman Tutup Usia di Rumah Kakaknya

Rumah antik di Jalan Mangga Surabaya ini saksi bisu mangkatnya W.R. Supratman sang penggubah "Indonesia Raya".
Benteng Pendem Van Den Bosch

Benteng Pendem Van Den Bosch

Penggagas tanam paksa, Johannes Graaf van den Bosch diabadikan namanya dalam sebuah benteng di Ngawi, Jawa Timur. Benteng ini dijadikan pusat pertahanan Belanda pada masa kolonial.
Kerusuhan Rasial Terhadap Tionghoa

Kerusuhan Rasial Terhadap Tionghoa

Sejarah mencatat betapa kerusuhan rasial terhadap Tionghoa bak api dalam sekam.
Amat “Kocolan”, Jagoan Betawi yang Selicin Ikan Gabus

Amat “Kocolan”, Jagoan Betawi yang Selicin Ikan Gabus

Dulu, di Batavia harga nyawa seseorang setara 15 gulden. Segitulah harga yang dipatok Amat "Kocolan" salah satu jago untuk urusan menghilangkan nyawa.
Gegara Perkara Lima Sen, Jago Tanah Abang Meregang Nyawa

Gegara Perkara Lima Sen, Jago Tanah Abang Meregang Nyawa

Amat dan Salihoen bertarung setelah masalah lima sen. Pajak atau jatah preman ditarik oleh preman pemenang.
bottom of page