top of page

Sejarah Indonesia

Mengintip Kelamin

Mengintip Kelamin Hitler

Riset DNA menyingkap bahwa Adolf Hitler punya cacat bawaan pada alat kelaminnya. Tak ayal ia acap risih punya hubungan yang intim dengan perempuan.

Oleh :
9 Desember 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

ADOLF Hitler, si pentolan Nazi Jerman, sejak lama jadi salah satu sosok yang paling banyak diteliti. Mulai dari pemikiran politik dan militernya hingga urusan isi celana dalamnya. Terbaru, sebuah penelitian DNA meyakini Hitler punya kelainan alat kelamin yang membuat penisnya tak tumbuh normal.


Hasil penelitian itu sempat bikin geger dan menimbulkan perbincangan hangat setelah divisualisasikan lewat dokumenter bertajuk Hitler’s DNA: Blueprint of a Dictator. Adalah stasiun TV Inggris Channel 4 yang menayangkannya dalam dua episode pada 15 dan 22 November 2025.


Dalam dokumenter itu, penelitiannya dipimpin Prof. Turi Emma King, pakar genetika yang juga direktur Milner Centre for Evolution di University of Bath. Pada 2012, Prof. King dikenal sebagai pakar genetika yang juga pernah meneliti DNA Richard III ketika kerangka raja Inggris –yang bertakhta 1483-1485– itu diekshumasi dan dilakukan penguburan kembali di Katedral Saint Martin, Leicester.


“Kami memastikan melakukannnya dengan penelitian ilmiah yang ketat. Jujur mulanya kami belum tahu apa yang akan kami temukan dan ternyata ia memiliki genome yang sangat menarik,” ujar King kepada BBC News, 13 November 2025.


Prof. King dan timnya melakukan penelitian DNA yang diambil dari bercak darah dari potongan material sofa di Führerbunker, Berlin, Jerman, tempat Hitler bunuh diri pada 30 April 1945. Bukti penting itu sudah sejak lama tersimpan di Gettysburg Museum of History, Baltimore, Amerika Serikat.


“Tentang bukti itu kami juga sudah menelusuri asal-usul potongan material (sofa) itu. Kami mengetahui bukti itu diambil oleh seorang perwira humas bawahan (Jenderal Dwight, red.) Eisenhower ketika ia merupakan satu dari sedikit orang yang diizinkan masuk ke dalam bunker (Hitler). Bukti itu kemudian sempat disimpan oleh kerabat jauhnya dan kemudian berakhir di museum,” tambahnya.


Menguak Cacat Kelamin Der Führer

Begitu didapatkan Prof. King dan timnya, sampel bercak darah Hitler di material sofa lebih dulu dicocokkan dengan sampel DNA dari hasil swab seorang kerabat Hitler yang didapat pada 2015. Hasilnya, Kromosom Y keduanya cocok.


Setelah itu, dilakukan riset lebih jauh. Hasilnya, ditemukan mutasi gen PROK2. Alhasil, Hitler diketahui punya kelainan genetika langka yang disebut Sindrom Kallman dan sekitar 10 persen orang yang mengidapnya memiliki penis berukuran kecil (micropenis). Kelainan itu diambil dari nama psikolog Jerman, Franz Joseph Kallman, yang menguak kelainan genetik turunan itu pada 1944.


Singkatnya, Sindrom Kallman adalah kelainan genetika akibat kegagalan tubuh memproduksi hormon perkembangan seksual anak, Gonadotropine-Releasing Hormone (GnRH), di masa puber. Gejala pada perempuan di masa remajanya tidak mengalami pertumbuhan payudara, tidak mengalami haid, hingga gangguan infertilitas. Adapun pada laki-laki, gejalanya berupa suasana hati yang labil, penis kecil, rendahnya gairah seksual, dan postur pendek.


King juga mencocokkan dengan arsip rekam jejak medis Hitler pada 1923. Ketika itu, Hitler yang masih politikus Partai Nazi dibui di Penjara Landsberg gegara kudeta Beer Hall Putsch di Munich (8-9 November 1923). Ia divonis 5 tahun penjara meski pada Desember 1924 dibebaskan karena berkelakuan baik.


Menariknya, arsip itu sempat muncul di sebuah pelelangan pada medio 2010. Namun, pemerintah Negara Bagian Bavaria kemudian buru-buru menyitanya. Arsip itu merupakan rekam jejak medis Hitler semasa ditahan oleh dokter Josef Brinsteiner atau di beberapa sumber lain ditulis dokter Steiner Brin.


Pada 2015, arsip rekam jejak medis Hitler itu diteliti Prof. Peter Fleischmann, sejarawan dan asiparis Freidrich-Alexander-Universität Erlangen Nürnberg. Hasilnya, tersingkap bahwa Hitler juga punya kelainan berupa kriptorkismus di buah zakar sebelah kanannya.


Kriptoskismus adalah cacat bawaan anak laki-laki yang lahir dengan hanya satu testis di kantong skrotumnya. Artinya satu testisnya tidak turun ke kantong skrotum dan tetap berada di rongga perut.


“Adalah Fleischmann yang ‘menerjemahkan’ catatan medis bertuliskan: rechtsseitiger Kryptorchismus itu. Mulanya sang dokter menuliskan ‘sebelah kiri’ tapi kemudian mencoretnya dan merevisinya dengan ‘sebelah kanan’. Setidaknya temuan Fleischmann itu menghapus keraguan bahwa Hitler hanya memiliki satu testis,” tulis Peter Ross Range dalam The Unfathomable Ascent: How Hitler Came to Power.


Temuan Fleischmann itu juga sekaligus membantah pernyataan dokter masa kecil Hitler, dr. Eduard Bloch –yang pernah diinterogasi militer Amerika pada 1943– bahwa alat kelamin Hitler normal. Pun membantah rumor bahwa Hitler hanya punya satu buah zakar akibat cedera terkena pecahan mortir saat masih jadi serdadu di Perang Dunia I (1914-1918). Rumor itu pernah dibantah oleh seorang pebisnis Jerman yang juga rekan dekat Hitler, Ernst Hanfstaengl, dalam bukunya yang diterbitkan pada 1957, Unheard Witness.


“Rekan-rekan lama Hitler (di Perang Dunia I) yang pernah melihatnya di rumah pemandian, mencatat bahwa organ kelaminnya aneh karena tak tumbuh sempurna,” tulis Hanfstaengl.


Maka penelitian DNA di atas juga membuka alasan di balik mengapa Hitler dianggap sosok yang bipolar, perasaan hati yang labil, hingga tak tertarik hidup menetap dengan perempuan di sekelilingnya, terlepas ia juga pernah dirumorkan sebagai seorang homoseksual.


Buktinya ketika sudah menjadi Kanselir Jerman pada 1933, tak sedikit orang-orang terdekat di circle Hitler berusaha mencomblanginya dengan beberapa perempuan. Salah satunya Hanfstaengl sendiri yang pernah memperkenalkan adiknya, Erna, kepada Hitler. Sineas muda Leni Riefenstahl juga pernah mendekatinya namun Hitler menolak karena “belum tertarik” berhubungan secara intim.


Gosip tentang “keperkasaan” Hitler di ranjang juga pernah jadi problem di masa mudanya. Gadis idaman pertamanya, Geli Raubal, pernah digosipkan memilih berselingkuh dengan sopirnya, Emil Maurice, hingga Maurice dipecat dan Hitler mengurung Geli di apartemennya medio 1930. Pada 17 September 1931 setelah terjadi cekcok yang kesekian kali, Geli memilih bunuh diri. Adapun pacarnya yang terlama, Eva Braun, baru dinikahi Hitler di bunker pada 29 April 1945 menjelang ajalnya


“Tidak ada yang pernah bisa benar-benar menjelaskan mengapa Hitler seperti tidak nyaman di sekitar perempuan sepanjang hidupnya, atau kenapa ia tak pernah punya hubungan yang intim dengan perempuan. Namun sekarang kita tahu bahwa ia memiliki Sindrom Kallman, di mana ini mungkin jadi jawaban yang selama ini kita cari,” ujar Dr. Alex Kay, rekan peneliti Prof. King, dikutip CBS News, 13 November 2025.


Temuan itu mengungkapkan bahwa di balik kebengisannya sebagai “monster” yang melenyapkan jutaan nyawa selama holocaust, Hitler pribadi seorang yang cacat secara fisik. Ia tak sesempurna yang ia gaungkan lewat pidato-pidato kebenciannya terhadap ras-ras yang dianggap inferior.


Terlebih pada 1939, pemerintahan Nazi menetapkan kebijakan kesehatan diskriminatif, “Aktion T4”. Program yang melenyapkan orang-orang Jerman yang punya kelainan atau cacat fisik dan mental dengan kamar gas atau euthanasia atau suntikan mati . Hingga 1941, diperkirakan 70 ribu jiwa jadi korbannya.


“Jika dia (Hitler, red) bisa melihat DNA-nya dan hasil genetikanya sendiri, hampir dipastikan dia akan mengirim dirinya sendiri ke kamar gas,” tandas King.



Mengintip Kelamin Hitler

Mengintip Kelamin Hitler

Riset DNA menyingkap bahwa Adolf Hitler punya cacat bawaan pada alat kelaminnya. Tak ayal ia acap risih punya hubungan yang intim dengan perempuan.
Onghokham Sejarawan Selebritas

Onghokham Sejarawan Selebritas

Di kalangan para sejarawan, Onghokham paling populer di tengah publik karena produktif menulis di media massa. Dia menjadi media darling dan tamu langganan kedutaan asing.
Neraka di Ghetto Cideng

Neraka di Ghetto Cideng

Jepang menyatakan Kamp Cideng sebagai ghetto “terlindungi”. Kenyataannya, hidup para interniran seperti di neraka.
S.K. Trimurti Menyalakan Api Kartini

S.K. Trimurti Menyalakan Api Kartini

S.K. Trimurti ikut membangun Gerwani, organisasi perempuan paling progresif. Namun, Trimurti mengundurkan diri ketika Gerwani mulai oleng ke kiri dan dia memilih suami daripada organisasi.
Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Pesta Panen dengan Ulos Sadum dan Tumtuman

Kedua jenis ulos ini biasa digunakan dalam pesta sukacita orang Batak. Sadum untuk perempuan dan Tumtuman bagi laki-laki.
bottom of page