- Hendri F. Isnaeni
- 4 Apr 2010
- 3 menit membaca
Diperbarui: 4 hari yang lalu
MULTATULI, nama pena Eduard Douwes Dekker, jengah menyaksikan pemerasan dan penganiayaan terhadap rakyat bumiputra oleh penguasa lokal. Sebagai orang Belanda, ia juga tak setuju dengan sikap pemerintah kolonial Belanda yang mendiamkan kezaliman itu.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












