- Amanda Rachmadita
- 10 Jun
- 5 menit membaca
“PROPAGANDA komunis begitu palsu, kasar, dan terang-terangan, sehingga kita bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat terpengaruh olehnya. Kita lupa bahwa sebagian besar orang yang menjadi sasaran propaganda tersebut tidak memiliki akses bebas terhadap informasi yang akurat. Kita lupa bahwa mereka tidak mendengar siaran atau membaca surat kabar yang tidak memihak. Kita lupa bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari kebenaran dengan melakukan perjalanan ke luar negeri atau berbicara secara bebas dengan para pelancong di negara mereka sendiri... Terlalu sering orang-orang yang menjadi sasaran propaganda komunis tidak mengenal orang Amerika atau warga negara dari negara-negara bebas lainnya. Mereka tidak mengenal kita sebagai petani dan pekerja... Mereka bahkan tidak tahu apa yang kita maksudkan ketika kita mengatakan ‘demokrasi’... Ini adalah salah satu tugas terbesar yang dihadapi bangsa-bangsa merdeka saat ini, yakni menghadapi propaganda palsu dengan kebenaran di seluruh dunia... Kita harus mendorong lebih banyak lagi orang dari negara lain untuk mengunjungi kita di sini... Kita harus membuka lebih banyak kesempatan bagi pelajar asing untuk menempuh pendidikan di sekolah dan universitas kita,” kata Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman di depan konvensi tahunan American Society of Newspaper Editors di Hotel Statler, Washington D.C., April 1950.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












