- Hendaru Tri Hanggoro
- 14 Des 2018
- 5 menit membaca
Diperbarui: 16 Agu
SUDAH hampir pukul 22.00. Lalu lintas di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta, mulai lengang. Sebelas lelaki menyeberang jalan ke jalur hijau. Seorang di antaranya W.S. Rendra, sastrawan sohor. Kemudian mereka duduk di jalur hijau. Beberapa memejamkan mata, mulutnya komat-kamit merapal do’a, dan tangan menengadah ke atas.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












