- Devi Fitria
- 23 Jun 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 4 hari yang lalu
DALAM budaya Jawa, perempuan ditempatkan dalam posisi tiyang wingking (subordinat), sebagai garwo (istri). Serat Wulang Putri, yang ditulis oleh Pakubuwono IV dalam aksara dan bahasa Jawa pada 1902, sebagai sebuah pedoman untuk mendidik para perempuan di kalangan keraton, menunjukkan betapa rendah posisi perempuan:
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.










