top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Perwira Tembak Pengusaha

Perwira Angkatan Laut ini menembak seorang pengusaha yang berselingkuh dengan istrinya. Juri sempat membebaskannya.

25 Jul 2022

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kawas Manekshaw Nanavati dan istrinya, Sylvia. (firstpost.com).

PERWIRA bernama Rustom Pavri itu mendatangi Vikram Makhija yang sedang mandi di rumahnya. Rustom menembak mati Vikram karena urusan asmara. Istri Rustom, Chyntia Pavri, telah dihamili oleh Vikram, ketika Rustom sedang berlayar selaku perwira Angkatan Laut.


Begitulah cerita film Rustom yang dibintangi oleh Akshay Kumar. Film ini terinspirasi peristiwa nyata yang terjadi pada 27 April 1959 di India dan menyita perhatian publik. Peristiwa ini telah menginspirasi beberapa buku dan film seperti Achanak (1973), Rustom (2016), dan web series The Verdict: State vs Nanavati (2019).


Siang 27 April 1959, Kawas Manekshaw Nanavati (1925–2003) dan Sylvia Nanavati sedang makan siang di Parade Cuffe Home di Mumbai (waktu itu disebut Bombay). Nanavati baru saja kembali dari tugas berlayarnya sebagai perwira Angkatan Laut India. Pangkatnya commander yang setara dengan letnan kolonel.


“Saat makan siang, istrinya, Sylvia memberi tahu bahwa dia telah berselingkuh dengan seorang pengusaha kaya Sindhi, manajer Universal Motors, Prem Ahuja,” tulis Aarti Sethi dalam “The Honourable Murder: The Trial of Kawas Maneckshaw Nanavati”,termuat dalam Sarai Reader 2005.

Film Rustom yang dibintangi oleh Akshay Kumar. (imdb.com).
Film Rustom yang dibintangi oleh Akshay Kumar. (imdb.com).

Nanavati berusaha bersikap tenang menghadapi kenyataan yang sedang melanda keluarganya itu. Setelah makan siang, dia mengantar Sylvia dan dua anaknyake bioskop Metro. Sore itu, mereka hendak menyaksikan film Tom Thumb. Nanavati tidak ikut menonton lalu pergi mengendarai mobilnya ke Pelabuhan Bombay.


Nanavati naik ke kapal perang India, Mysore yang tengah berlabuh. Dengan sopan, dia meminta pistol semi otomatis dari gudang senjata kapal. Pistol itu berisi enam peluru.


Nanavati lalu menyetir mobilnya ke kantor Universal Motors di Peddar Road. Dia mendatangi Prem Ahuja dengan membawa beceng. Ahuja tidak ditempat, Nanavati segera menyambangi rumahnya.


Nanavati mengobrol dengan Ahuja yang masih memaki handuk seusai mandi. Dia bertanya apakah Ahuja mau menikahi Sylvia dan menerima anak-anaknya? Ahuja menjawab, Apakah saya akan menikahi setiap wanita yang tidur dengan saya?


Jawaban tidak bertanggungjawab itu membuat Nanavati marah dan menarik becengnya.Tiga tembakan meletus. Nyawa Ahuja pun lewat. Nanavati meninggalkan tempat kejadian lalu menghadap perwira Provost yang menyarankannya untuk menyerahkan diri.


Nanavati kemudian mengakuiperbuatannya kepada Wakil Komisaris Polisi Bombay, John Lobo. Penyelidikan dilakukan dan Nanavati diadili. Selama disidang Nanavati bukannya dihakimi malah mendapatkan simpati dari masyarakat. Dia diposisikan sebagai orang yang dihinakan dan sedang menegakan kehormatannya dengan menembak Prem Ahuja.

Tabloid Blitz memberitakan kasus Nanavati. Kiri-kanan: Nanavati, Sylvia, dan Prem Ahuja.
Tabloid Blitz memberitakan kasus Nanavati. Kiri-kanan: Nanavati, Sylvia, dan Prem Ahuja.

Tabloid Blitz rajin memberitakan kejadian itu. Pemilik Blitz, R.K. Karanjia kebetulan sama-sama orang Parsi seperti Nanavati.Tabloid ini juga punya andil dalam menggiring simpati masyarakat ke Nanavati. Tabloid ini laku keras. Tak hanya koran yang laku, handuk Ahuja dan pistol mainan Nanavati juga laris terjual.


Keputusan pengadilan ditentukan oleh juri yang menyatakan Nanavati tidak bersalah. Bebasnya Nanavati yang terbukti membunuh membuat sistem juri dalam pengadilan India dikaji ulang.


Keputusan itu ditolak oleh Pengadilan Tinggi Bombay yang kemudian menggelar sidang tanpa juri. Pengadilan memvonis Nanavati bersalah atas pembunuhan berencana dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup. Mahkamah Agung India menguatkan vonis tersebut.


Nanavati hanya menjalani hukuman selama tiga tahun. Dia mendapat pengampunan dari Vijayalakshmi Pandit, gubernur Maharashtra dan saudara perempuan Perdana Menteri Jawaharlal Nehru. Nanavati juga menerima pengampunan dari Mamie Ahuja, saudara perempuan Prem Ahuja. Setelah bebas, Nanavati dan keluarganya pindah ke Kanada. Dia meninggal dunia pada 24 Juli 2003.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Mengintip Kelamin Hitler

Mengintip Kelamin Hitler

Riset DNA menyingkap bahwa Adolf Hitler punya cacat bawaan pada alat kelaminnya. Tak ayal ia acap risih punya hubungan yang intim dengan perempuan.
bottom of page