top of page

Sejarah Indonesia

Agen Cia Yang Menuduh Sukarno Bernegosiasi Dengan Belanda

Agen CIA yang Menuduh Sukarno Bernegosiasi dengan Belanda

Agen CIA ini menyebut Sukarno bersedia memulihkan kedudukan gubernur jenderal Belanda asal dia diangkat menjadi perdana menteri.

21 Januari 2020

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Robert A. Koke. (windysunbalisurfschool.com).

PADA 2001, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran Sukarno, terbit buku Soekarno, Biografi 1901-1950 karya politisi dan penulis Belanda, Lambert Giebels. Buku ini dianggap telah menyudutkan Sukarno. Pada halaman 398, Giebels mengutip informasi dari Bob Koke, perwira intelijen OSS (Office of Strategic Services), cikal bakal CIA, bahwa Sukarno bersedia memulihkan kedudukan gubernur jenderal Belanda asal dia diangkat menjadi perdana menteri. Percakapan ini konon terjadi setelah November 1945 setelah "Sukarno mungkin sekali kehilangan tempat berpijak".

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Lima Generasi Mengabdi di Istana

Dari generasi ke generasi, keluarga Endang Sumitra merawat dan melayani di Istana Bogor.
Setelah Lama Berpuasa

Setelah Lama Berpuasa

Setelah Orde Baru tumbang, partai-partai berbasis NU didirikan dan berebut suara warga nahdliyin. Tak semuanya bertahan.
Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
NU Seteru Orde Baru

NU Seteru Orde Baru

Nahdlatul Ulama berperan dalam lahirnya Orde Baru. Namun, NU melawan rezim militer itu karena menganggap Islam sebagai kekuatan yang membahayakan bagi kekuasaan.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
bottom of page