top of page

Sejarah Indonesia

Aneka Wisata Ke Antariksa

...

Aneka Wisata Ke Antariksa

_

Oleh :
...
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

BEGITU keluar dari kapsul antariksa RSS Kármán Line yang mendarat dengan selamat di sebuah gurun di Texas Barat, Amerika Serikat pada Senin (14/4/2025) pagi waktu setempat, pesohor Katy Perry mengacungkan bunga daisy yang dibawanya. Penyanyi cum penulis lagu pemilik 13 penghargaan Grammy itu kemudian mencium tanah sebagai tanda rasa syukurnya usai berwisata ke luar angkasa. 


Katy Perry pelesiran ke luar angkasa melalui misi wisata Blue Origin NS-31 yang dioperasikan perusahaan teknologi antariksa swasta, Blue Origin, milik pengusaha Jeff Bezos. Menumpang RSS Kármán Line yang diterbangkan roket reusable New Shepard NS5, Katy Perry berangkat bersama lima pesohor lain: produser film Kerianne Flynn, aktivis HAM Amanda Nguyen, pengusaha Aisha Bowe, jurnalis Gayle King, dan Lauren Sánchez yang merupakan tunangan Bezos. 


Misi wisata itu take off dari situs peluncuran Blue Origin di Corn Ranch, Texas pada pukul 8.30 pagi waktu setempat. Kapsulnya dikendarai secara otomatis via remote control dari pangkalan Blue Origin sehingga tidak satupun dari enam krunya mengendalikannya secara manual. Di luar angkasa, kapsulnya melakukan perjalanan suborbital melintasi Garis Kármán di ketinggian 100 kilometer dari permukaan laut bumi dengan durasi hanya 10 menit 21 detik sebelum melakukan proses pendaratan. 


Euforia segera mendera Katy Perry dkk. serta para sahabatnya yang sempat cemas menanti di situs pendaratan. Misi wisata itu digembar-gemborkan sebagai perjalanan bersejarah karena itu jadi misi pertama dengan semua anggota krunya perempuan sejak perjalanan solo kosmonot Rusia Valentina Tereshkova yang mengorbit lewat misi Vostok 6 pada 62 tahun lampau. 


“Perjalanan ini adalah tentang membuat luar angkasa terbuka untuk perempuan ke depannya. Ini adalah tentang mencapai luar angkasa,” ujar Perry, dilansir The Guardian, Selasa (15/4/2025). 


Di lain pihak, misi wisata itu menuai nada sumbang dari kalangan pakar dan ilmuwan antariksa. Terlebih, perjalanan Katy Perry yang kini ikut melabeli dirinya sebagai astronot itu hanyalah tamasya belaka yang dioperasikan secara remote tanpa dikendalikan oleh seorang pun dari krunya. Dalam misi Vostok 6, Tereshkova yang tercatat sebagai perempuan pertama yang mencapai antariksa, harus mengendalikan kapsul Vostok-3KA sendirian sekaligus juga membawa agenda penelitian. 


Tereshkova bertolak dari situs peluncuran Kosmodrom Baikonur pada 16 Juni 1963 untuk menyusul misi Vostok 5 yang membawa kosmonot Valery Bykovsky di orbit yang sudah dicapai dua hari sebelumnya. Mengutip Shayler David dan Ian A. Moule dalam Women in Space: Following Valentina, Tereshkova membawa agenda eksperimen dan penelitian adaptasi tubuh manusia saat peluncuran dan perjalanan melintasi orbit. Ia selalu mencatat data biomedis tubuh, khususnya perempuan. Ia juga mengambil banyak foto untuk jadi bahan studi lapisan ozon serta lapisan aerosol di atmosfer Bumi. 


“Oleh karenanya seorang pesohor bukanlah utusan umat manusia. Perjalanan (wisata) semacam ini memang signifikan dan menarik namun bagi saya, di sisi lain jadi sumber kegelisahan para ilmuwan antariksa. Kami memandang perjalanan antariksa sebagai sains, pengetahuan, dan misi-misi penting bagi umat manusia. Para selebriti melakukannya sebagai hiburan dan mendapatkan perhatian saja ketimbang para astronot pada umumnya,” tutur penasihat khusus bidang politik European Space Agency (ESA), Dr. Kai-Uwe Schrogl kepada BBC, Selasa (15/4/2025). 


Sementara Dr. Tanya Harrison, pakar Outer Space Institute, mengomentarinya lebih soft-spoken. Menurut eks-insinyur NASA itu, perjalanan wisata Katy Perry cs. tersebut tidak boleh dipandang sepenuhnya negatif. 


“Sisi sinis dari diri saya ingin mengatakan bahwa perjalanan itu sekadar trik marketing. Bahwa perusahaan (Blue Origin) ini mempromosikan fakta bahwa mereka mampu meluncurkan turis ke antariksa. Secara sosial, mungkin ada dampaknya untuk mengubah sedikit demografi (gender astronot) yang ingin melakukan hal semacam ini,” tukas Harrison. 

Kosmonot Valentina Vladimirovna Tereshkova (esa.int)
Kosmonot Valentina Vladimirovna Tereshkova. (esa.int).

Berlomba Pelesiran ke Luar Angkasa

Seperti halnya perusahaan teknologi antariksa SpaceX milik Elon Musk, Blue Origin yang didirikan Bezos sama-sama milik swasta sehingga memungkinkan untuk membawa wisatawan ke luar angkasa dengan ongkos yang tentunya jauh dari murah. Dalam misi yang membawa Katy Perry dkk., pihak Blue Origin memang tak menyebutkan harga tiketnya. Tapi laman resmi Blue Origin mencantumkan calon pembeli tiketnya mesti menyediakan deposit sebesar 150 ribu dolar Amerika (setara Rp2,5 miliar) per orang. 


Bila sekarang misi ruang angkasa telah menjadi bisnis wisata, di masa lalu sejak 1960-an ia merupakan bagian dari persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet selaku negara adidaya dalam Perang Dingin. AS dengan NASA-nya sementara Soviet lewat Rosaviakosmos (kini Roscosmos). Pasca-Perang Dingin, korporasi-korporasi swasta macam Blue Origin atau SpaceX di awal 2000-an memanfaatkan peluang dari misi luar angkasa untuk mencari cuan dengan berlomba-lomba membuat paket wisata ke luar angkasa. Di “Amrik”, hal itu dimungkinkan sejak payung hukum berupa Undang-Undang Peluncuran Antariksa Komersial (CSLA) sudah disahkan Kongres Amerika pada 1984. 


“Di Amerika pada awal 1980-an terdapat antusiasme untuk mengembangkan cara-cara efektif namun dengan berbiaya untuk menyediakan akses ke antariksa untuk tujuan komersial. Pesatnya kesuksesan bisnis satelit berkontribusi pada antusiasme itu. Legislasi di Kongres pun mengesahkan perusahan swasta untuk secara resmi bisa beroperasi di antariksa,” ungkap Julianne Lammenrsen-Baum dalam Defining Aerospace Policy: Essays in Honor of Francis T. Hoban.


Astronot-turis memang baru eksis pada awal 2000-an, namun sejatinya NASA sejak 1980-an sudah beberapa kali mengorbitkan astronot umum meski dalam kerangka kerjasama bisnis atau kemitraan antarbadan antariksa atau badan antariksa dengan korporasi dirgantara. Tentu karena saat itu belum banyak perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi antariksa. 


Adalah Ulf Merbold dan Byron Lichtenberg, dua astronot pertama non-pemerintah/NASA, yang ikut serta dalam Misi STS-9 sebagai dua spesialis muatan. Misi itu diluncurkan NASA pada 28 November 1983 dengan pesawat ulang-alik Columbia yang mengorbit selama 10 hari. Merbold yang jadi astronot non-Amerika pertama di misi NASA, dikutsertakan sebagai perwakilan kemitraan dengan ESA. Sementara Lichtenberg yang juga merupakan pilot Angkatan Udara Amerika, turut berangkat sebagai perwakilan peneliti Massachussets Institute of Technology. 


“Pada 1984, Charles D. Walker juga jadi astronot non-pemerintah yang terbang (dengan misi NASA), di mana perusahaan tempatnya bekerja, McDonnell Douglas mengongkosinya 40 ribu dolar. Dengan ini NASA ingin membuktikan kepada Kongres terkait kapabilitasnya mencari sponsor,” tulis Zishan Parks dalam World Tourism in the New Millennium.


Tidak ingin ketinggalan, badan antariksa Rusia juga menerbangkan warga sipil ke orbit. Lewat Project Juno sebagai kesepakatan antara Rusia dan beberapa perusahaan Inggris, diadakan undian dengan 13 ribu peserta yang akhirnya dimenangkan kimiawan Inggris Helen Sharman. Ia bakal mengorbit dengan Misi Soyuz TM-12 yang berangkat pada 18 Mei 1991 dan mampir ke Stasiun Antariksa Mir di orbit rendah bumi. Sharman baru kembali ke bumi pada 10 Oktobr 1991 dengan menumpang misi lain, Soyuz TM-11. 


Perkembangan zaman dan teknologi pada awal 2000-an mendorong wisata antariksa secara komersil makin diminati para pengusaha. Utamanya setelah bermunculan pula perusahaan-perusahaan swasta yang menyediakan kesempatan itu seperti Blue Origin, SpaceX, Scale Composites, Virgin Galactic, Axiom Space Space Adventures, hingga XCOR Aerospace. 


Adalah pebisnis Amerika, Dennis Tito tercatat jadi turis pertama yang yang ikut penerbangan komersil perusahaan Space Adventures yang berkerjasama dengan Rosaviakosmos dalam ekspedisi ISS EP-1. Tito yang mengeluarkan ongkos 20 juta dolar berperjalanan selama 8 hari sejak 28 April-6 Mei 2001 dengan wahana Soyuz-TM untuk mampir ke ISS atau Stasiun Antariksa Internasional. Hingga kini, termasuk rombongan Katy Perry cs. di atas, setidaknya tercatat sudah ada 30 misi perjalanan wisata antariksa yang berjalan lancar dan sukses. 


Bagi Anda yang sekiranya juga ingin punya pengalaman serupa, tentu harus punya kocek yang dalamnya bukan kaleng-kaleng. Pasalnya, ongkos per orangnya sama sekali tak murah walau berbeda-beda tergantung “trayeknya”. Yang paling mahal adalah perjalanan misi Ax-1 ke ISS selama 17 hari (8-25 April 2022) oleh perusahaan Axiom Space yang membawa tiga pebisnis: Eytan Stibbe, Larry Connor, dan Mark Pathy. Biayanya 55 juta dolar per orang.*

 
 
 

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Seabad Batik Oey Soe Tjoen

Seabad Batik Oey Soe Tjoen

Salah satu batik tulis halus tertua di Indonesia. Pengerjaan yang penuh dedikasi dan balutan sejarah yang panjang menjadikan batik ini lebih dari sekedar kain, tetapi sebuah mahakarya seni.
Iming-iming Kekayaan di Balik Perekrutan Tenaga Kerja VOC

Iming-iming Kekayaan di Balik Perekrutan Tenaga Kerja VOC

Para perekrut tenaga kerja menggunakan tipuan dan iming-iming kekayaan untuk merekrut orang-orang Eropa miskin agar mau bekerja untuk VOC. Karena caranya itu mereka disebut penjual jiwa.
Sepenggal Riwayat Kampung Ampel

Sepenggal Riwayat Kampung Ampel

Kampung Ampel yang jadi tempat wisata religi amat dekat dengan pergerakan. Masjidnya yang didirikan Sunan Ampel pernah jadi tempat kongres.
Reformasi Atas Nama Revolusi

Reformasi Atas Nama Revolusi

Terinspirasi semangat revolusi Prancis, Daendels mereformasi total birokrasi pemerintahannya. Semua dijadikan pejabat pemerintah, diberi pangkat militer, dan digaji.
NU-Muhamadiyah Bersatu di Ampel

NU-Muhamadiyah Bersatu di Ampel

Sunan Ampel membangun kawasan yang kemudian membuat NU-Muhamadiyah bersatu. Ada dua ketua mereka yang dimakamkan di sini.
bottom of page