top of page

Sejarah Indonesia

Dari Cara Mengetahui Waktu hingga Zona Waktu

Inilah sejarah cara manusia mengetahui waktu, waktu Suku Maya, waktu sebelum ditemukan alarm, hingga pembagian zona waktu di Indonesia.

Oleh :
25 Juli 2020
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Kalender kuno Suku Maya. (Wikimedia Commons).

Bagaimana manusia pada masa lampau mengetahui waktu?


Untuk mengetahui waktu, manusia biasanya menggunakan matahari. Seperti dilakukan Ibnu al-Shatir, astronom Arab, pada abad ke-14. Dia memanfaatkan sinar matahari yang menimpa benda tegak pada sebuah bidang landai. Bidang itu terbagi atas 12 sudut. Masing-masing menunjukkan pergerakan waktu karena bayangan benda tegak itu akan bergerak sesuai pergeseran matahari. Tiap pergeseran bayangan satu sudut, Shatir menghitungnya satu jam. Orang mengenal alat ini sebagai jam matahari.


Prinsip jam matahari telah dikenal sejak 3500 SM. Kala itu, orang-orang Mesir Kuno membangun sebuah obelisk berupa jam matahari. Dari sinilah, Shatir mengembangkan prinsip jam matahari. Tapi obelisk ini hanya menunjukkan waktu siang. Untuk menyiasatinya, mereka kemudian menggunakan pasir dan air sebagai media penunjuk waktu malam.


Bagaimana perhitungan waktu menurut Suku Maya di Meksiko?


Perhitungan waktu atau penanggalan yang dipercaya oleh Suku Maya berlandaskan pada perputaran Tanah Suci selama 260 hari, tahun matahari 365 hari, dan satu putaran 18.980 hari. Perputaran tersebut terdiri atas 52 tahun matahari atau 73 tahun suci. Suku Maya yakin bahwa sejarah berulang-ulang dalam daur yang mereka sebut “katun”. Setiap katun mengikuti daur sebelumnya dan berakhir pada hari yang sama dalam perputaran 18.980 hari dan pada hari itu mulailah katun baru.


Sistem perhitunganwaktu Suku Maya ini lebih rumit dibandingkan sistem kabisat. Disebut-sebut tahun 2012 menurut perhitungan ini akan terjadi kiamat karena hari dalam waktu penghitungan Suku Maya ini berakhir. Mungkin artinya bukanlah kiamat, tapi tahun ini menjadi perputaran baru daur waktu dengan katun yang baru.


Bagaimana cara orang bangun tepat waktu sebelum ditemukan jam alarm?


Masyarakat Mesir kuno pada 245 SM telah menggunakan jam mekanik pertama di dunia dengan media air. Caranya air dialirkan ke dalam bejana yang bagian dasarnya dilubangi. Air ditampung wadah yang diberi tanda untuk menunjukkan tingkat perubahan ketinggian air sekaligus menunjukkan waktu. Teknik ini kemudian dikembangkan Tiongkok dengan menambahkan gong atau lonceng sebagai penanda waktunya.


Penduduk asli Amerika hingga abad ke-20 punya cara unik: jam biologis. Sebelum tidur, mereka meminum air berlebihan. Hasrat buang air menyebabkan mereka bangun lebih awal.


Sementara itu, di Eropa pada era Revolusi Industri, bos-bos pabrik mempekerjakan seseorang untuk mengetuk jendela mess dengan tongkat panjang atau penembak kacang. Cara ini bertujuan membangunkan buruh dan memastikan mereka tiba di pabrik tepat waktu.


Bagaimana manusia zaman dulu menentukan arah mata angin?


Seorang pangeran dari Tiongkok menghadiahkan sebuah kereta kepada utusan raja muda dari sebelah selatan negeri Tiongkok pada 1000 SM. Kereta itu dilengkapi boneka kayu, dengan magnet di telunjuknya, yang selalu menunjuk ke selatan. Dengan kompas kuno itu, raja muda tak tersesat meski berada di rimba raya. Kompas ini perlahan menggantikan cara menentukan arah dengan melihat matahari atau konstelasi bintang.


Orang lalu berpikir menggunakan alat serupa di laut. Orang Arab menyempurnakannya untuk pelayaran pada abad ke-8. Pedoman ini melengkapi alat navigasi lain yang lebih dulu dikenal: peta. Penemuan ini tersebar ke Eropa. Salah satu orang Eropa yang mengembangkan kompas ini adalah Flavio Gioja. Mulanya orang di sana tak percaya dengan sifat magnet pada pedoman. Mereka lebih percaya magnet diisi kekuatan setan.


Berapa kali Indonesia mengalami perubahan pembagian zona waktu?


Sejak merdeka, Indonesia tercatat mengalami beberapa kali perubahan pembagian zona waktu. Mulanya pengaturan zona waktu masih mengikuti Jepang. Barulah pada 1947, kala Belanda kembali menduduki Indonesia, zona waktu Indonesia berubah. Belanda membagi Indonesia menjadi tiga zona waktu yang berselisih masing-masing enam, tujuh, dan delapan jam dengan Greenwich Meridian Time (GMT).


Melalui Keputusan Presiden RI No. 152 Tahun 1950, Indonesia memiliki enam zona waktu dengan selisih 30 menit pada tiap zona waktu. Keputusan ini berubah lagi pada 1963. Indonesia kembali dibagi atas tiga zona waktu dengan selisih 60 menit pada tiap zona waktu.

Pada 1987, Keputusan Presiden menyangkut zona waktu dikeluarkan. Namun tak ada perubahan pembagian zona waktu dalam aturan itu. Hanya beberapa wilayah yang ditukar ke dalam zona tertentu. Peraturan tersebut bertahan hingga sekarang.

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Soejono disebut sebagai eksekutor imam DI/TII S.M. Kartosoewirjo. Dia kemudian dieksekusi mati karena terlibat G30S.
Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Meski punya pengalaman kurang menyenangkan di lapangan sepakbola di masa kolonial, Bung Karno peduli dengan sepakbola nasional. Dia memprakarsai pembangunan stadion utama, mulai dari Lapangan Ikada hingga Gelora Bung Karno.
Juragan Besi Tua Asal Manado

Juragan Besi Tua Asal Manado

Bekas tentara KNIL yang jadi pengusaha kopra dan besi tua ini sempat jadi bupati sebelum ikut gerilya bersama Permesta.
Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Seminar Sejarah Nasional pertama tidak hanya melibatkan para sejarawan, melainkan turut menggandeng akademisi dan cendekia berbagai disiplin ilmu serta unsur masyarakat. Jadi momentum terbitnya gagasan Indonesiasentris dalam penulisan sejarah nasional Indonesia.
Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Sedari dulu, Berlan adalah daerah militer. Di zaman KNIL, Jepang, ataupun Indonesia, tetap sama.
bottom of page