top of page

Sejarah Indonesia

Dendam Harus Dibalas Tuntas

Perang selalu mengubah seseorang. Atas nama dendam, mereka yang terlibat dalam perang kemerdekaan saling membunuh dengan kejam.

Oleh :
3 Juni 2023
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Pejuang Indonesia ditangkap tentara Belanda. (NIOD).

Diperbarui: 2 Jun

KETIKA berpatroli dengan mendaki sebuah pegunungan di Jawa Tengah, serdadu Belanda dari kesatuan 4-6 Resimen Infanteri bertemu dengan lima orang berpakaian hitam. Sang komandan yang berpangkat mayor meminta senjata kepada Harrie Krol, prajurit penembak bren, dan kemudian terdengar: “tar-tar-tar…” Kelima orang Indonesia itu tewas tanpa melawan. 

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Soejono disebut sebagai eksekutor imam DI/TII S.M. Kartosoewirjo. Dia kemudian dieksekusi mati karena terlibat G30S.
Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Meski punya pengalaman kurang menyenangkan di lapangan sepakbola di masa kolonial, Bung Karno peduli dengan sepakbola nasional. Dia memprakarsai pembangunan stadion utama, mulai dari Lapangan Ikada hingga Gelora Bung Karno.
Juragan Besi Tua Asal Manado

Juragan Besi Tua Asal Manado

Bekas tentara KNIL yang jadi pengusaha kopra dan besi tua ini sempat jadi bupati sebelum ikut gerilya bersama Permesta.
Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Seminar Sejarah Nasional pertama tidak hanya melibatkan para sejarawan, melainkan turut menggandeng akademisi dan cendekia berbagai disiplin ilmu serta unsur masyarakat. Jadi momentum terbitnya gagasan Indonesiasentris dalam penulisan sejarah nasional Indonesia.
Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Sedari dulu, Berlan adalah daerah militer. Di zaman KNIL, Jepang, ataupun Indonesia, tetap sama.
bottom of page