top of page

Sejarah Indonesia

Dokter Soebandrio Digebuk Jepang

Menolak aksi cukur gundul di almamaternya, Soebandrio harus berurusan dengan kempetai dan kehilangan pekerjaan. Setelah meninggalkan dunia kedokteran, Soebandrio banting setir menjadi politikus hingga menjadi orang penting di era Sukarno.

24 Okt 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Soebandrio. (Wikimedia Commons).

Diperbarui: 2 hari yang lalu

DI masa pendudukan Jepang, para siswa negeri jajahan di tiap institusi pendidikan wajib digunduli kepalanya. Cukur gundul ini berlaku untuk semua jenjang, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam tradisi Jepang, kepala gundul bagi murid laki-laki mencerminkan kedisiplinan, kerapian, dan kekuatan ala prajurit militer. Untuk itu, tentara Jepang kerap dilibatkan untuk menertibkan para murid supaya dicukur gundul tanpa perlawanan.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Misi Orde Baru Menggerus PNI dan NU

Misi Orde Baru Menggerus PNI dan NU

Setelah menumpas PKI, rezim Orde Baru kemudian menghabisi PNI dan NU. Dengan begitu Soeharto dapat berkuasa selama tiga dekade.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page