top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Ducati dari Masa Lalu

Para pendiri Ducati sejatinya “tukang insinyur” berbagai bidang. Nyaris dieksekusi regu tembak sebelum banting setir bikin motor.

12 Sep 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ducati Bersaudara (kiri-kanan): Adriano, Bruno, dan Marcello Cavalieri Ducati. (ducati.com).

SELAIN melancarkan operasi tangkap tangan (OTT) pada 20 Agustus 2025 lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menyita sejumlah kendaraan mewah Wakil Meneri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel ‘Noel’ Ebenezer Gerungan.

 

Wamenaker Noel diringkus KPK dalam OTT bersama 10 orang lain. Mereka lantas ditetapkan sebagai tersangka pada pada 22 Agustus 2025 atas kasus pemerasan pengurusan sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemenaker. Diringkusnya Noel, yang anggota kabinet dari Partai Gerindra, memancing keprihatinan Presiden Prabowo Subianto. 

 

“Di (gedung) MPR tanggal 15 Agustus, saya katakan kalaupun ada anggota Gerindra yang melanggar, saya tidak akan lindungi. Eh, beberapa hari kemudian ada anggota Gerindra. Tapi dia anggota, dia belum kader. Tapi tetap saya agak malu saya. Sebetulnya orangnya menarik. Mungkin dia khilaf. Apakah tidak ingat istri dan anaknya kalau tangannya diborgol pake baju oranye (baju tahanan, red.)? Saya kasihan tapi apa boleh buat,” cetus Prabowo di pembukaan Pameran Apkasi Otonomi Expo 2025 di Tangerang, 28 Agustus 2025. 

 

Ada 22 kendaraan mewah yang disita dari garasi Wamenaker Noel, 15 unit merupakan kendaraan roda empat (mobil) dan tujuh unit kendaraan roda dua (motor). Di antara tujuh motor gede (moge) milik Noel bermerk Ducati Scrambler tipe Nightshift berwarna biru yang harga off the road-nya dibanderol Rp400 juta. 

 

Menurut Ketua KPK Setyo Budiyanto pada 23 Agustus 2025, motor Ducati Scrambler itu diminta Noel dari Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker Irvian Bobby Mahendro, salah satu dari 11 tersangka. Moge yang lantas dibeli pada April 2025 itu kemudian dikirim ke rumahnya. 

 

Sebagaimana diketahui, Ducati Scrambler sudah diperkenalkan di Indonesia sejak 2015. Adapun Ducati Scramber tipe Nightshift mulai hadir di Indonesia baru Agustus 2023, bersamaan dengan dua tipe generasi baru lain yang diperkenalkan pabrikan motor kondang asal Italia itu: Icon dan Full Throttle. 

 

Mengutip laman resmi pabrikannya, Ducati Scrambler Nightshift 803cc ditenagai mesin L-Twin Desmodromic berpendingin air yang bisa menghasilkan 73 hp alias tenaga kuda dengan 7.000 rpm. Meski sama-sama motor di atas 800cc, Ducati Scrambler tipe Nightshift jadi varian paling elegan (premium). Selain pengeremannya sudah dilengkapi ABS (anti-lock Braking System), keunggulan lainnya adalah kontrol traksinya sudah dikalibrasi plus sistem ride-by-wire untuk memudahkan mode berkendara “road” dan “sport”. 

 

Ducati Scrambler yang penampakannya klasik namun elegan dan dihadirkan sejak 2015 sejatinya adalah moge reinkarnasi (revive) dari motor dengan nama serupa yang diproduksi Ducati kurun 1962-1976. Di era retro itu, Ducati Scrambler sampai punya sembilan varian dari motor 250cc hingga 450cc. Ducati Scrambler sendiri dihadirkan dari usulan rekanan distributor, Berliner Motor Corporation, untuk pasar Amerika Serikat. 

 

“Ducati Scrambler yang pertamakali diperkenalkan pada 1962 dan dihidupkan kembali pada 2015, adalah motor yang mewujudkan semangat petualangan dan eksplorasi. Dengan posisi berkendaranya yang tegak, suspensi khusus perjalanan panjang, style motor yang rugged, Scrambler didesain untuk melintasi jalan beraspal maupun trek off-road dengan kenyamanan yang sama. Knalpot yang khas dan handling-nya yang menyenangkan menjadikannya favorit di antara para rider yang mencari motor yang stylish maupun serba bisa,” tulis Pasquale De Marco dalam Twin Restoration: Preserving the Heritage of Timess Motorcycles.


 

Keluarga Ducati yang Berotak Encer

Sejarah Ducati Scrambler sebagai pionir yang menghubungkan motor Italia itu dengan Amerika tak ubahnya sejarah pendiri Ducati. Sebelum berkecimpung ke dunia otomotif, keluarga Ducati adalah perintis yang “menghubungkan” Italia dengan Amerika melalui gelombang radio. 

 

Semua bermula dari Antonio Cavalieri Ducati, yang lahir di Comacchio, Italia pada 2 April 1853. Menurut sejumlah sumber, keluarga besar Cavalieri Ducati masih punya darah bangsawan dari Romagna yang masih kerabat matematikawan yang pernah berguru pada Galileo Galilei, Bonaventura Cavalieri. 

 

“Keluarga bangsawan kuno dari Romagna muasalnya dari Sardinia. Di antara para tokohnya adalah matematikawan Bonaventura, penemu metode (infinitesimal) kalkulus,” terang Alessandro Ruta dalam Ducati: Storia di Un Mito Italiano.

 

Gen cerdas mengalir pada Ducati muda yang punya otak encer. Setelah belajar ilmu-ilmu teknik sipil dari pamannya, ia pun melanglangbuana untuk mengenyam banyak pengalaman di berbagai bidang. 

 

“Setelah belajar dari pamannya, Giovanni, Antonio Cavalieri Ducati merantau ke Bologna pada 1885 dan memulai kariernya di pabrik jarum. Berturut-turut ia juga bekerja untuk Count Aria di Marzabotto, di mana ia belajar metode-metode bercocok tanam. Ducati yang multi-talenta juga memetik pengalaman di Chieti dan Trieste merancang dan membangun saluran air, jalur kereta api, danau buatan, hingga sistem-sistem drainase. Ia lalu kembali ke Bologna di mana ia tinggal bersama istrinya, Lydia dan ketiga putranya Adriano, Bruno, dan Marcello sampai akhir hayatnya,” tulis Marco Masetti dalam Ducati: The Official Racing History.

 

Adriano sang putra sulung lantas meneruskan kejayaan keluarga Ducati. Adriano mengikuti jejak pionir radio yang juga asal Bologna, Guglielmo Marconi. Hasil dari berguru dan mendalami ilmu fisika itu, pada 1924 Adriano Ducati bahkan melampaui pencapaian Marconi. 

 

“Putra tertua Antonio, Adriano di usia 19 tahun sudah menjadi fisikawan. Ia mengikuti jejak Marconi ketika perangkat radio rumahannya mampu mentransmisikan gelombang radio dua arah pertama antara Italia dan Amerika. Oleh karenanya Adriano dianugerahi medali mahkota ksatria dari Kerajaan Italia, mengingat radionya hanya 90 watt sementara perangkatnya Marconi butuh 2.000 watt,” ungkap Greg Pullen dalam Ducati Desmodue: The Complete Story from Pantah to Scrambler.


Ilustrasi sosok Antonio Cavalieri Ducati (X @DucatiMotor)
Ilustrasi sosok Antonio Cavalieri Ducati (X @DucatiMotor)

Sang ayah tentu bangga pada putra sulungnya. Terlebih saat itu Bologna sedang jadi “kawah candradimuka” perindustrian di Italia. Maka sang ayah pun ikhlas menjual beberapa propertinya di Firenze untuk memodali putra-putranya ketika mereka mendirikan perusahaan pertamanya, Societa Scientifica Radiobrevetti (SSR) Ducati, di Bologna pada 4 Juli 1926. 

 

SSR Ducati melebarkan sayapnya dengan memproduksi sejumlah perangkat listrik dan radio. Mulai dari tabung vakum, kondensor, hingga aneka komponen radio. Sang ayah pun bisa beristirahat dengan tenang melihat putranya mulai sukses. Antonio Cavalieri Ducati wafat pada 27 Juni 1927 di usia 74 tahun. 

 

Pada 1935, SSR Ducati mulai lepas landas dengan pindah kantor dari sebuah gedung sewaan ke sebuah pabrik besar. Pabrik yang berdiri di lahan milik sendiri di Borno Panigale itu pembangunannya dipimpin Bruno yang arsitek. 

 

Mulai saat itu, tiga bersaudara Ducati berbagi tugas. Si sulung Adriano mengepalai divisi riset yang bertanggungjawab untuk riset, analisis, pengembangan teknis, desain, hingga kontrol produksi dan pengujian produk. Adapun Bruno berurusan dengan manajemen yang mengampu administrasi, pemasaran, hingga humas. Sedangkan si bungsu Marcello diikutsertakan di bidang persiapan desain, peralatan mesin, hingga pengelolaan alur kerja dan manajemen SDM. 

 

“Namun menjelang Perang Dunia II (1939-1945) pabrik mereka diambilalih (pemerintahan fasis Benito Mussolini) untuk persiapan keperluan perang,” ungkap Deirdre Pirro dalam Italian Sketches: The Faces of Modern Italy.

 

Saat bara peperangan mulai mendesak kubu Poros dan Italia beralih kubu ke Sekutu pasca-kejatuhan Mussolini, pabrik Ducati disasar pasukan Jerman. Para pekerjanya, lanjut Pirro, berusaha menyelundupkan aneka peralatan vital di tengah malam agar tidak jatuh ke tangan Jerman. Peralatan-peralatan itu disembunyikan di banyak tempat di bawah tanah dengan harapan bisa kembali digunakan usai perang. 

 

“Akan tetapi pada Oktober 1944, pemboman Sekutu secara besar-besaran meratakan pabriknya. Lalu setelah perang berakhir, Ducati Bersaudara ditangkap karena dituduh berkolaborasi dengan kaum Fasis. Namun semenit jelang ditembak oleh regu tembak, eksekusi mereka ditunda. Lalu mereka dinyatakan terbebas dari segala tuduhan,” tambahnya. 

 

Kendati nyawa Ducati Bersaudara masih utuh, tidak dengan pabrik dan kantor perusahaan mereka yang sudah rata dengan tanah. Kompensasi yang dijanjikan Sekutu pun tak pernah mereka terima. 

 

Dengan sisa modal yang ada untuk membangun kembali bisnis mereka, Ducati Bersaudara “berpisah jalan”. Adriano tetap pada jalur bisnis komponen-komponen radio dan perangkat-perangkat elektronik lewat perusahaan Ducati Elettrotecnica (kini Ducati Energia SpA), sedangkan Bruno banting setir ke industri otomotif. Ducati Meccanica (kini Ducati Motor Holding SpA), Bruno memproduksi sepeda motor. 

 

Bruno terjun ke industri otomotif pada akhir 1946 setelah berhasil mendapat lisensi produksi salah satu mesin dari perusahaan otomotif yang berbasis dari Torino, Societa Italiana Auto Transformazioni Accessori (SIATA). Meningkatnya permintaan sepeda motor pasca-perang membuat SIATA kewalahan memenuhi permintaan pasar terhadap mesin 4-tak dua transmisi girboks 48cc yang purwarupanya hasil karya duet insinyur SIATA, Aldo Farinelli dan Aldo Leoni, itu.

 

Maka mulai 1946, kemitraan itu menghasilkan produk sepeda motor Siata-Ducati Cucciolo. Di kemudian hari, mesin tersebut di-upgrade sampai 65cc sebagai varian sport. Kemitraan itu terbilang sukses karena sampai pada 1952 saja sudah 200 ribu unit motor Cucciolo terjual di pasaran. Seiring dengannya, bisnis Ducati Elettrotecnica juga berkembang, di mana perusahaannya juga memproduksi pencukur listrik, kamera, hingga proyektor bioskop. Bruno bersama Ducati Meccanica memilih terus fokus di industri motor. 

 

“(Bruno) Ducati berangsur-angsur melupakan tentang bidang bisnis sebelum perang. Meski terdapat permintaan pasar sepeda motor yang terus meroket, Ducati di masa itu masih sekadar pendatang baru di antara industri sepeda motor. Aermacchi dan MV Agusta juga kembali ke kompetisi (industri) motor setelah perang. Piaggio mulai membuat Vespa, Garelli dengan motor Mosquito yang mirip Cucciolo, serta Moto Guzzi dengan motor Guzzino-nya masih jadi motor Italia yang paling laris,” sambung Pullen. 

 

Pada era 1950-an, Ducati Meccanica mulai mengonsolidasikan diri. Tampuk kepemimpinan operasional lantas diserahkan pada Giuseppe Montano sebagai direktur pelaksana mulai 1952. Dialah yang kemudian mendatangkan insinyur yang lantas jadi titik balik Ducati pada 1954, yakni Fabio Taglioni. 

 

Sebelum jadi perancang dan tukang “oprek” mesin, Taglioni adalah pembalap. Oleh karenanya banyak hasil karyanya kemudian membuat Ducati jadi unggulan di arena-arena balap. Berawal dari hasil karya sosok yang berjuluk “Doctor T” itu pada 1958, yakni teknologi desmodromic system alias sistem kerja klep tanpa pegas yang membuat mekanis mesin lebih ringan dan efisien. 

 

Desmodromic system itu mulanya digunakan motor-motor Ducati di arena balap. Namun kemudian juga digunakan di motor-motor untuk penggunaan umum. Hingga kini, banyak motor Ducati yang masih menggunakan sistem warisan “Doctor T” itu. itulah yang jadi pembeda Ducati dari motor-motor pabrikan lain hingga akhirnya Ducati bisa dipandang di jajaran moge-moge premium Eropa. 

 

“Doctor T ibarat menjadi mitos di dunia sepeda motor. Sejak ia menyempurnakan desmodromic system untuk mesin silinder ganda pada 1958, Ducati langganan jadi juara di arena balap motor dunia. Taglioni juga yang pertamakali menggunakan logo kuda jingkrak yang mirip dengan logo Ferrari untuk menghormati jago pilot Italia era Perang Dunia I, Francesco Baracca, di mana sang pilot punya asal-usul keluarga aristokrat dengan lambang kuda jingkrak,” pungkas Pirro.*



Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha Hiburan Malam Naik Haji

Pengusaha hiburan malam yang mengorbitkan banyak penyanyi beken ini mengalami kejadian aneh saat menunaikan ibadah haji.
Biarkan Batin Melayang

Biarkan Batin Melayang

Zaman berubah. Kekuasaan berganti. Namun, S.K. Trimurti mampu melewatinya tanpa membuatnya tersingkir dari sejarah.
Banjir Besar di Jakarta

Banjir Besar di Jakarta

Banjir besar yang melanda Jakarta merendam kawasan Monas. Rencana Presiden Soeharto dan Ibu Tien meninjau diorama Supersemar di museum Monas terpaksa dibatalkan.
Kisah Prajurit Doyan Kawin

Kisah Prajurit Doyan Kawin

Poligami dipraktikkan oknum tentara sejak dulu. Ada yang dapat hukuman karenanya.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (2)

Johan Kepler Panggabean merupakan pengusaha nasional sekaligus sahabat Presiden Sukarno. Perusahaannya agen tunggal mobil VW dari Jerman berakhir menyusul pergantian kekuasaan.
bottom of page