- Budi Setiyono
- 24 Okt 2024
- 7 menit membaca
Diperbarui: 4 Jun
IBARAT burung camar, pelukis Wen Peor mencari kebebasan sekaligus mencoba mengatasi situasi sulit dengan cara yang anggun. Ketika situasi di Indonesia tak menentu pasca-Peristiwa 1965, dia memutuskan pergi, menetap, dan berkarya di tanah leluhurnya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.