- Hendri F. Isnaeni
- 14 Sep 2011
- 4 menit membaca
Diperbarui: 10 jam yang lalu
Kapten Lukas Kustaryo alias “Begundal Karawang” kepalanya dihargai 10 ribu gulden oleh Belanda. Kustaryo dan pasukannya yang dicari-cari Belanda itu menjadikan Desa Rawagede (sekarang Desa Balongsari Kecamatan Rawamerta) sebagai basis gerilya. Seperti gaya hit and run, dari desa itu dia menyusup ke kota Karawang di malam hari untuk melakukan penyergapan pasukan Belanda dan langsung menghilang usai menjalankan aksinya. Entah berapa banyak pos Belanda yang diserang olehnya, yang pasti membuat Belanda geram dan bernafsu menangkapnya: hidup atau mati.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











