- Fadrik Aziz Firdausi
- 12 Jul
- 6 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
BEBERAPA tahun lalu, Malaysia mengklaim rendang dan sate sebagai makanan khasnya. Publik di Indonesia geram, tapi tidak dengan Fadly Rahman, sejarawan Universitas Padjadjaran. “Klaim-klaim kuliner itu sebenarnya menggelikan, bukan menggelisahkan. Karena makanan adalah produk budaya yang mudah diadopsi, dimodifikasi, dan diduplikasi oleh siapapun,” ujarnya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











