top of page

Sejarah Indonesia

Mayor Kartawi Ditahan di Nusakambangan

Perwira Banteng Raiders ini menyerah kepada Belanda di Irian Barat. Ia kemudian terlibat G30S dan ditahan di Nusakambangan.

10 April 2023
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Sidang Mahkamah Luar Biasa (Mahmilub) pelaku yang terlibat G30S. (Perpusnas RI).

BATALYON Infanteri 454 Banteng Raiders termasuk satuan yang dilibatkan dalam Operasi Mandala pembebasan Irian Barat. Ratusan anggotanya terjun ke Irian Barat. Perwira terkenal dari satuan ini adalah Untung Syamsuri dan Kartawi Kertoyuwono.


Kartawi menjadi anggota Banteng Raiders sejak pasukan itu dibentuk Ahmad Yani. Ia termasuk anggota Banteng Raiders I. Ketika dikirim sebagai anggota pasukan Garuda I ke Mesir, Kartawi sudah berpangkat letnan dua. Sepulang dari luar negeri, ia kembali ke Banteng Raiders dan ditugaskan memimpin pasukan ke Irian Barat.


Dalam Irian Barat dari Masa ke Masa Volume 1 disebutkan bahwa Kartawi dan Idrus terlibat dalam Operasi Garuda. Dalam operasi ini, Batalyon Infanteri 454 bersama pasukan Gerak Tjepat dari Angkatan Udara. Operasi Garuda dibagi menjadi dua pasukan. Pasukan Garuda Merah dipimpin Kapten Kartawi dan Pasukan Garuda Putih di bawah Letnan Satu Idrus.



Pada 19 Mei 1962, Kapten Kartawi bersama 79 anggota pasukan terjun payung dan mendarat di Fakfak. Pendaratan itu mengagetkan pihak Belanda. Tentu saja tentara Belanda tidak tinggal diam. Kapten Kartawi dan pasukannya sadar akan diburu dan dikepung oleh tantara Belanda setelah mendarat.


Hampir sebulan setelah mendarat, koran Belanda Algemeen Dagblad, 15 Juni 1962, memberitakan bahwa Kapten Kartawi dan pasukannya menyerahkan diri kepada tentara Belanda. Beberapa prajurit dari Batalyon 454 bahkan terbunuh.


“Medan yang sangat berat dan kesalahan penerjunan suplai menyebabkan anak buahnya kelaparan, bahkan ada yang meninggal. Ia memutuskan untuk menyelamatkan anak buahnya dan menyerahkan diri,” kata Tedjabayu dalam Mutiara di Padang Ilalang. Itu sebabnya Kartawi tak menerima Bintang Sakti seperti Letnan Kolonel Untung.



Kartawi dibebaskan setelah Indonesia berdamai dengan Belanda dan Papua jatuh ke pihak Indonesia. Ia berdinas lagi di TNI. Setelah 1964 hingga 1965, Mayor Kartawi ditugaskan sebagai kepala seksi operasi di Komando Resort Militer (Korem) 072 Yogyakarta, yang pada 1965 dijabat Kolonel Katamso.


Lebih dari tujuh tahun setelah pendaratannya di Papua, Kartawi kemudian tinggal di Nusakambangan. Bukan sebagai pensiunan, tapi sebagai tahanan. Di sana, Kartawi jadi pelatih judountuk para tahanan.



Kartawi Kertoyuwono ditahan di Nusakambangan setelah ia terlibat G30S yang menewaskan Katamso dan Soegiono. Dalam peristiwa G30S, Kartawi yang dekat dengan Mayor Mulyono duduk dalam anggota Dewan Revolusi. Jadi, Kartawi di Nusakambangan adalah tahanan politik yang terlibat G30S.


Setelah dibebaskan, Kartawi tinggal di desa Sale, Rembang, Jawa Tengah. Menurut keterangan Tedjabayu, Kartawi berbuat baik kepada orang gila di desanya dengan mengiriminya makanan selama berbulan-bulan. Suatu hari, ketika ia mengambil sandalnya yang terjatuh di jalan, Kartawi dihantam sepeda motor anak muda yang ugal-ugalan hingga meninggal dunia.*

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Soejono disebut sebagai eksekutor imam DI/TII S.M. Kartosoewirjo. Dia kemudian dieksekusi mati karena terlibat G30S.
Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Meski punya pengalaman kurang menyenangkan di lapangan sepakbola di masa kolonial, Bung Karno peduli dengan sepakbola nasional. Dia memprakarsai pembangunan stadion utama, mulai dari Lapangan Ikada hingga Gelora Bung Karno.
Juragan Besi Tua Asal Manado

Juragan Besi Tua Asal Manado

Bekas tentara KNIL yang jadi pengusaha kopra dan besi tua ini sempat jadi bupati sebelum ikut gerilya bersama Permesta.
Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Seminar Sejarah Nasional pertama tidak hanya melibatkan para sejarawan, melainkan turut menggandeng akademisi dan cendekia berbagai disiplin ilmu serta unsur masyarakat. Jadi momentum terbitnya gagasan Indonesiasentris dalam penulisan sejarah nasional Indonesia.
Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Sedari dulu, Berlan adalah daerah militer. Di zaman KNIL, Jepang, ataupun Indonesia, tetap sama.
bottom of page