top of page

Sejarah Indonesia

Memasak Sejarah Penanak Nasi

Memasak Sejarah Penanak Nasi

Meme pesepakbola Declan Rice yang “memasak” di lapangan hijau ramai di jagat maya. Bagaimana mulanya inovasi alat menanak nasi menjamah dunia?

15 April 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi rice cooker atau penanak nasi listrik. (polytron.co.id).

SEJATINYA tidak ada relasi ilmiah antara nasi dengan sepakbola. Hanya saja, kegemilangan gelandang Arsenal Declan Rice pekan lalu untuk beberapa saat mengubah kenyataan itu. Di beberapa platform media sosial, ramai meme yang menyamakan Declan Rice dengan rice cooker atau penanak nasi elektronik menyusul sumbangan gol pemain berusia 26 tahun itu dalam kemenangan telak Arsenal atas Real Madrid. 


Kegemparan itu bermula di Emirates Stadium, kandang Arsenal, saat tim berlambang meriam itu menjamu Real Madrid di leg pertama perempatfinal Liga Champions pada 9 April 2025. Dalam kemenangan 3-0 Arsenal atas raksasa sepakbola Spanyol pemilik 15 trofi Liga Champions itu, Declan Rice menyumbang dwi gol melengkung dan cantik dari tendangan bebas. 


“Declan Rice mode memasak. Dua tendangan melengkung bikin Madrid terkungkung,” bunyi caption dalam unggahan video media daring olahraga Skor.ID di akun Instagram-nya, @skorindonesia, 9 April 2025. 


Ada lagi posting-an akun X @MadridXtra tanggal 12 April 2025 yang mengunggah gambar kandang Real Madrid, Stadion Santiago Bernabéu, dengan atap tertutup yang diberi caption, “5days” merujuk momen leg kedua antara Real Madrid vs. Arsenal pada Kamis (17/4/2025). Salah satu balasan komentarnya dari akun @AFC_Monty_ bernada ledekan, “Rice (nasi) termasak dengan lebih baik saat ditutup rapat.” Lalu pada 14 April 2025, akun X @Footbal_Tweet juga mengunggah gambar Santiago Bernabéu dengan caption Real Madrid mengonfirmasi laga menjamu Arsenal itu akan dilangsungkan dengan atap stadion tertutup. Pun dalam salah satu komentarnya, akun X @ShariefDraxler mengunggah meme ejekan dengan gambar Declan Rice mengusung semangkuk nasi putih di tengah-tengah barisan pemain bintang Real Madrid. 


Beberapa unggahan bernada ledekan hanyalah respon para fans sepakbola menanggapi aksi gemilang Declan Rice. Publik sepakbola di jagat maya tentu penasaran, apakah ia akan kembali “memasak” di leg kedua untuk membawa The Gunners lolos ke semifinal, atau malah Los Blancos mampu membalikkan keadaan. 


Pada dasarnya memang nasi akan termasak dengan sempurna jika alat memasaknya tertutup rapat. Tak peduli alat masaknya dari masa Peradaban China ribuan tahun Sebelum Masehi (SM) atau di masa rice cooker yang mulai hadir di Jepang pada dekade kedua abad ke-20. 

Meme Declan Rice yang "memasak" tim raksasa Real Madrid (X @ShariefDraxler)
Meme Declan Rice yang "memasak" tim raksasa Real Madrid. (X @ShariefDraxler).

Perlombaan Inovasi Rice Cooker

Bukti-bukti arkeologis menunjukkan, pengolahan tanaman padi menjadi beras Asia (Oryza sativa) sudah ada di wilayah-wilayah yang dialiri Sungai Yangtze sejak 13.500-8.200 tahun lalu. Itu mendahului beras Afrika (Oryza glaberrima) yang menurut bukti-bukti arkeologis baru ada di Afrika Barat pada 3.000 tahun lampau. 


“Jadi beras berasal dari bulir-bulir padi hasil pertanian di China dengan bukti arkeologisnya ada di sepanjang aliran Sungai Yangtze. Masyarakatnya memasak berasnya dengan merebusnya di dalam air, seperti halnya sekarang. Atau kadang mereka membuatnya menjadi arak. Arak beras sangat populer di China sejak masa pra-modern,” tulis pakar kuliner William M. Hand dalam Hand in the Kitchen: A Collection of Culinary Columns, Concoctions, and Confenctions from California to the Classroom to the Kitchen. 


Ribuan tahun lalu alat menanak nasi baik dengan merebus ataupun mengkukus pun sudah bermacam-macam. Ada alat-alat yang terbuat dari bambu ataupun berbahan keramik dan perunggu. Mengutip Tao Wang dalam Mirroring China’s Past: Emperors: Scholars, and Their Bronzes, salah satu bukti awal yang masih tersisa adalah sebuah yan (penanak nasi berbahan perunggu) yang diperkirakan berasal dari tahun 1250-1046 SM. Yan berukuran tinggi 80,9 cm dan lebar 44,9 cm dari masa Dinasti Shang (1600-1046 SM) itu masih terdapat di ruang pamer Museum Istana Beijing yang terdapat di kompleks situs Kota Terlarang. 


Di Nusantara, masyarakat Jawa Kuno sudah membudidayakan padi sejak masa Mataram Kuno (723-1016 Masehi). Serat Centhini (1814-1823) membeberkan, peralatan memasaknya pun beragam seiring zaman. Dari pangliwetan atau kendhil yang berbahan tanah liat hingga dandang yang bermaterial tembaga. Hingga kini, di Indonesia masih terdapat beberapa masyarakat yang memilih memasak nasi dengan cara-cara tradisional itu meski sebagian besar sudah memilih dengan cara praktis menggunakan peralatan otomatis bertenaga listrik bernama rice cooker.


Inovasi itu lahir dari rahim industri Jepang. Perusahaan Mitsubishi Electric memeloporinya dengan memperkenalkan penanak nasi listriknya pada 1923. 


“Ada masanya di Asia Timur memiliki rice cooker adalah sebuah kemewahan. Perusahaan elektronik Mitsubishi merilis rice cooker listriknya pada 1923 namun masih digunakan umumnya di kapal-kapal termasuk selama perang (Pasifik, 1941-1945) dan belum cocok untuk penggunaan rumahan,” ungkap Jieun Kiaer, dkk. dalam The Language of Food: Through the Lens of East Asian Films and Drama.


Terbatasnya penggunaan rice cooker disebabkan saat itu permukiman masyarakat Jepang belum teraliri listrik yang masih jadi suatu kemewahan. Lazimnya listrik baru mengalir ke perindustrian sehingga rice cooker listrik model industri itu baru digunakan di kapal-kapal kargo maupun kapal-kapal militer. Kemunculan penanak nasi rumahan baru terjadi usai masa perang, yakni 1950-an. Kala itu masyarakat Jepang sudah mendambakan kemudahan untuk menanak nasi. 


“Dengan beras Jepang yang Anda cari adalah sebagian patinya hampir berubah menjadi gula sehingga rasa (nasinya) agak manis. Elemen lainnya adalah tekstur yang lengket dan lembab dan itu sulit didapatkan tanpa cara-cara otomatis. Dan masyarakat sangat pemilih jika sudah menyinggung bagaimana mereka menyukai sajian nasinya,” jelas kolumnis kuliner Makiko Itoh, dilansir Atlas Obscura, 31 Juli 2020. 


Kemudahan itu pula yang dicari diaspora Jepang di berbagai penjuru dunia usai perang. Adanya kebutuhan semacam itu lalu memicu perlombaan inovasi rice cooker listrik rumahan di antara perusahaan-perusahaan Jepang pada 1950-an. Perusahaan Toshiba lalu yang pertama berhasil dalam mengembangkan rice cooker dengan mengeluarkan produk denki-gama (panci listrik) ER-4. 


“Toshiba menciptakan penanak nasi listrik pertama yang mereka sebut denki-gama dan mulai dipasarkan di Jepang pada 1955. Alat ringkas ini menanak nasi tanpa perlu menggunakan kayu atau kompor gas; dengan kata lain ‘tanpa api’. Inovasi ini melepaskan beban para ibu rumah tangga dari tugas membosankan mengamati panci dan mengalihkan rutinitas memasak nasi di dapur ke tempat manapun yang terdapat colokan listrik. Alatnya juga jadi alternatif yang lebih aman daripada kompor gas, terutama di danchi (kompleks apartemen) yang sempit yang mulai diperkenalkan di wilayah-wilayah kota penyangga,” tulis Yoshiko Nakano dalam Where There are Asians, There are Rice Cookers: How National Went Global via Hong Kong.


Rice cooker pertama yang dipasarkan dengan harga 3.200 yen itu merupakan hasil dari tim riset dan pengembangan Toshiba pimpinan Shogo Yamada. Timnya Yamada berulangkali melakukan proses trial and error sejak 1951 hingga empat tahun berselang menemukan “formula” pemanas di dalam alatnya. Beras akan termasak menjadi nasi yang terbaik dengan suhu 98 derajat celcius selama 20 menit sehingga ia menciptakan rice cooker-nya akan otomatis menghentikan mode memasak setelah 20 menit airnya matang. 


Kesuksesan Toshiba memicu beberapa perusahaan lain ikut terjun dalam persaingan. Matsushita Electric, misalnya, mulai memasarkan penanak nasi listrik EC-36 pada 1956 dengan keunggulan berupa lebih minim penggunaan logam lantaran menggunakan hanya satu panci dan harga lebih murah. 


“Penanak nasi Toshiba pada dasarnya alat kukus dengan dua panci sehingga membutuhkan satu panci besar untuk diisi air dan satu panci kecil yang ditempatkan di atasnya untuk mengukus nasi. Artinya desain dua panci itu membutuhkan (logam) aluminum yang lebih banyak untuk pembuatan di pabriknya. Tim (pengembangan) Matsushita datang dengan ide untuk memasak nasi di satu panci secara langsung. Mereka menyebutnya suihanki (mesin penanak nasi),” tambah Nakano. 


Perusahaan Hitachi, yang diakui sebagai yang pertama memperkenalkan ke Amerika Serikat (AS), lalu memasarkannya ke AS via Hawai’i mulai 1958. Perlahan-lahan, rice cooker elektrik buatan Jepang populer di Negeri Paman Sam pada 1970-an.


Seiring waktu, teknologi rice cooker listrik terus berevolusi. Mulai rice cooker yang menggunakan pemanas induksi hingga menggunakan microchip mulai 1979 untuk secara otomatis merendam beras dan menyesuaikan tingkat suhu memasak.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Banjir Aceh dan Tapanuli Tempo Dulu

Banjir Aceh dan Tapanuli Tempo Dulu

Sumatra Utara dan Aceh dulu juga pernah dilanda banjir parah. Penyebabnya sama-sama penebangan hutan.
Tersambar Petir di Depok

Tersambar Petir di Depok

Depok terkenal dengan sambaran petirnya. Banyak memakan korban, sedari dulu hingga hari ini.
Pelaut Belanda Jadi Nama Ikan

Pelaut Belanda Jadi Nama Ikan

Ikan kerapu bintik tropis pernah dikenal dengan nama Jacob Evertsen. Nama tersebut berasal dari seorang pelaut Belanda yang wajahnya dipenuhi bintik-bintik seperti ikan tersebut.
Giuseppe Garibaldi Menjelajah Segara

Giuseppe Garibaldi Menjelajah Segara

Ada empat kapal perang Italia yang menyandang nama Giuseppe Garibaldi. Salah satunya kapal induk yang rencananya dibeli Indonesia.
Ducati dari Masa Lalu

Ducati dari Masa Lalu

Para pendiri Ducati sejatinya “tukang insinyur” berbagai bidang. Nyaris dieksekusi regu tembak sebelum banting setir bikin motor.
bottom of page