top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Menteri Luar Negeri Belanda Keseleo Lidah

Salah menyebut nama pejabat tinggi Indonesia, Joseph Lunsh terkena "serangan balik yang mematikan".

2 Feb 2021

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Joseph Luns, menteri luar negeri Belanda (1956-1971). (Wikipedia).

Joseph Luns barangkali menjadi sosok yang paling dimusuhi publik Indonesia selama masa sengketa Irian Barat. Menteri Luar Negeri Belanda itu terkenal gigih mempertahankan Irian Barat di bawah kuasa kerajannya. Sejak menjabat tahun 1956, Luns dengan berbagai kebijakannya acapkali membuat panas hubungan Belanda dan Indonesia terkait Irian Barat.


Luns merupakan sosok penting di balik pengiriman kapal induk Belanda Karel Doorman ke perairan Irian Barat pada pertengahan 1960. Langkah itu dinilai sebagai aksi unjuk kekuatan Belanda. Untuk memuluskan ambisinya, Luns bermanuver dengan membawa persoalan Irian Barat ke Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1961.


Salah satu prakarsa Luns adalah kebijakan mendekolonisasi Irian Barat. Dalam pernyataannya, Luns menjanjikan komitmen Belanda sebesar 30 juta dolar pertahun untuk menyokong rakyat Irian Barat hingga mandiri. Langkah itu tentu ditentang pemerintah Indonesia yang menganggapnya sebagai penjajahan dalam wujud lain.


Presiden Sukarno ikut mengecam kebijakan Belanda. Dia bahkan sampai menyebut Luns sebagai seorang bajingan. Murka Sukarno tersebut dicatat oleh Howard Jones, duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia dalam suatu laporan.


“Luns, Luns, Luns. Dia bajingan!” umpat Sukarno sebagaimana dikutip Jones dalam Foreign Relations of the United States, 1961-1963, Volume XXIII.


Sekali waktu Luns pernah pula bikin perkara dengan Mr. Soedjarwo Tjondronegoro, duta besar Indonesia untuk PBB. Seperti dikisahkan oleh Sudiro – kawan sejawat Soedjarwo – dalam catatan memoarnya Pelangi Kehidupan, mereka bersitegang dalam salah satu Sidang Umum PBB. Apalagi yang diperdebatkan keduanya kalau bukan masalah Irian Barat.


Luns ternyata punya kapasitas daya ingat yang cetek. Pada waktu menyebut nama Soedjarwo, Luns berkali-kali keseleo lidah. Misalnya, saat Luns bertanya, “Is dat niet zo, (bukankah begitu) Mr. Soewardjo?” untuk menegaskan pernyatannnya. Terang bahwa sang menteri tanpa sengaja telah mengucapkan nama Soedjarwo secara terbalik.


Kealpaan Luns itu kemudian disambut Soedjarwo untuk “memukul balik”. Pukulan sekecil apapun tentu dapat sangat berpengaruh dalam medan laga diplomasi. Soedjarwo lantas menjawab, “Yes, Mr. Snul,” dengan nada agak sinis. Suatu ucapan yang cukup mengenai sasaran.


Rupanya Luns menyadari kesalahannya melafalkan nama lawan debatnya. Luns akhirnya minta maaf karena telah lebih dahulu keliru membalik nama Mr. Soedjarwo menjadi Mr. Soewardjo. Bila mengusut arti bahasanya, jawaban Soedjarwo cukup menohok. Setiap orang Belanda tentu tahu makna kata “snul" yang artinya menggerutu.


“Apalagi kalau ‘u’ nya diganti dengan ‘o’ – oleh orang Belanda dianggap sebagai julukan kotor,” ujar Sudiro. Kata snol berarti pelacur dalam bahasa Belanda.


Seperti kita ketahui bersama, sengketa Irian Barat dimenangkan oleh Indonesia lewat Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962. Mr. Soedjarwo kemudian ditunjuk menjadi kepala perwakilan Indonesia dalam pemerintahan sementara PBB (UNTEA) di Irian Barat. Sementara itu, Luns tetap menjabat menteri luar negeri Belanda hingga 1971. Setelah itu, Luns menutup kiprahnya sebagai Sekretaris Jenderal NATO sampai 1984

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page