top of page

Sejarah Indonesia

Muasal Sub Zero Yang Diperankan Joe

Muasal Sub-Zero yang Diperankan Joe Taslim

Satu karakter beken Mortal Kombat diperankan aktor laga Indonesia. Bagaimana mula kisahnya?

15 Juli 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Johannes 'Joe' Taslim bakal perankan karakter Sub-Zero dalam "Mortal Kombat" reboot (Foto: sonyclassics.com)

PASANG kuda-kuda, pusatkan konsentrasi terhadap lawan, Fight! Masih ingat dengan aba-aba itu?


Jargon-jargon itu kondang berkat populernya video gim Mortal Kombat, gim pertarungan paling beken era 1990-an sebagai pesaing Street Fighter dan Tekken. Meski mulanya sekadar arcade game, Mortal Kombat sukses saat diangkat ke layar lebar pertamakali pada 1995. Dua tahun berselang, sekuelnya dilanjutkan dengan judul Mortal Kombat: Annihilation.


Buat para penggemarnya, kini ada kabar gembira. Mortal Kombat bakal di-reboot sutradara Simon McQuoid dengan diproduseri James Wan di bawah rumah produksi Atomic Monster. Sementara Greg Russo didapuk jadi penulis naskahnya. Menariknya, mengutip The Hollywood Reporter, Selasa (9/7/2019), James sudah deal dengan aktor pertama untuk memerankan karakter Sub-Zero, yakni aktor Indonesia Joe Taslim.


Sebetulnya, sempat muncul nama aktor Jepang Hiroyuki Sanada untuk memerankan Sub Zero yangbernama asli Bi-Han itu. Namun, Joe Taslim yang akhirnya terpilih memainkan petarung yang punya kekuatan pukulan es mematikan itu.


“Saya menjadi (Sub) Zero karena Anda (para fans) nomor satu bagi saya! Terimakasih semua atas support-nya selalu,” ungkap Joe Taslim di akun Twitter-nya, @Jota, 10 Juli 2019.


Aktor laga berusia 38 tahun yang mantan atlet pencak silat, wushu, taekwondo, dan judo itu sejak beberapa tahun terakhir laris di Hollywood selepas keterlibatannya dalam film The Raid (2011). Peraih medali emas Kejuaraan Judo Asia Tenggara 1999 dan perak di SEA Games 2007 itu berturut-turut digaet untuk membintangi sejumlah film box office, mulai dari Fast & Furious 6 (2013) hingga Star Trek Beyond (2016).


Dipilihnya Joe Taslim ditengarai tak lepas dari kesuksesannya dalam seri action yang diputar di Netflix, Warrior. Joe berakting apik sebagai salah satu kombatan brutal dalam sinema laga itu.


Karakter Sub-Zero dalam gim Mortal Kombat 11 (Foto: mortalkombat.com)
Karakter Sub-Zero dalam gim Mortal Kombat 11 (Foto: mortalkombat.com)

Mortal Kombat yang akan dibintangi Joe tergolong “Rating-R” alias penuh adegan brutal dan diharamkan ditonton anak-anak. “MK (Mortal Kombat) akan jadi film Rating-R dan untuk pertamakali, Fatalities akan disajikan di layar lebar. Anda harus menanti apa kejutan fatalities-nya,” kata Russo di Twitter-nya, @WriterRusso, 12 Juli 2019.


Namun, para penggemar dan penikmat gim serta filmnya mesti bersabar. James dkk. menetapkan waktu rilisnya medio Mei 2021. Bulan ini disebutkan proses produksinya masih dalam tahap persiapan di Australia. Beberapa karakter lainnya juga belum diresmikan kendati rumor para calon pemeran sudah menyebar sejak Juni. Situs fortressofsolitude.co.za pada 27 Juni 2019 sempat melempar sejumlah nama itu, seperti Jin Zhang dan Sung Kang untuk peran Liu Kang, dan ken Watanabe untuk Shang Tsung.


Alkisah Dua Ninja Bersaudara


Sebagai salah satu karakter pionir di gim Mortal Kombat milik Midway Games yang dirilis pertamakali tahun 1992, Sub-Zero lahir dari tangan desainer gimnya, John Tobias dan Ed Boon. Gagasan awal penciptaannya bermula dari kekaguman Tobias akan karakter Lin Kuei sebagai ninja versi China dalam buku The Chinese Ninja Connection karya Li Hsing.


Dibantu rekan desainer lainnya, Richard Divizio, Tobias melakoni sejumlah trial and error kala menggoreskan sosoknya di sejumlah lembar kertas catatan 27 tahun lampau. Awalnya dia hanya menyebut karakter barunya itu dengan sebutan “Ninja”, sebagaimana desain awalnya berkostum perpaduan antara ninja asli Jepang dan versi China. Dalam perkembangannya sebelum ikut dimasukkan ke gim, karakter itu diberi nama Sub-Zero.


Tobias juga merevisi ciri-ciri fisiknya demi membedakan dengan karakter Lin Kuei di buku Li Hsing. Untuk latar belakang karakternya, mengutip Majalah MEL edisi 26 November 2018, Tobias punya gagasan bahwa karakternya merupakan dua kakak-beradik yang dinamai Bi-Han (Sub-Zero) dan Kuai Liang (Tundra). Keduanya dikisahkan punya ambisi merebut kekuasaan dalam klan mereka dengan membunuh ayah mereka sendiri. Keduanya lantas jadi buron para anggota klan.


Untuk keperluan grafis di gimnya, Tobias meminta Daniel Pesina untuk melakoni gameplay-nya. “Pertamanya ia ingin membuat cerita bahwa dua ninja bersaudara ini akan bertarung satu sama lain. Saya usulkan bahwa saudara tak boleh saling pukul. Lalu John punya ide lain bahwa ceritanya dua ninja ini akan membunuh ayahnya demi jadi pemimpin klan dan akhirnya itu yang dipakai,” ujar Pesina kepada MEL.


Dalam gameplay, Pesina memainkan karakter Bi-Han/Sub-Zero dengan finishing khas berupa pukulan pemenggal kepala dan pukulan es yang membuat musuh jadi beku lantas hancur. Dalam gimnya, itu dibuat Tobias dan Boon jadi lebih brutal dan sadis demi membedakan diri dari dua pesaingnya, Street Fighter dan Tekken.


Sketsa awal Sub-Zero karya John Tobias (Foto: Twitter @therealsaibot)
Sketsa awal Sub-Zero karya John Tobias (Foto: Twitter @therealsaibot)

Dalam gim pertamanya itu, nasib Bi-Han/Sub-Zero dibuat tewas dalam sebuah turnamen oleh petarung lain, Scorpion. Bi-Han lantas jadi mayat hidup dan karakternya diubah dengan nama Noob Saibot, yang namanya merupakan kombinasi dua nama belakang terbalik kreator Mortal Kombat: Boon dan Tobias.


Untuk melanjutkan kisahnya, Sub-Zero digantikan adiknya, Kuai Liang, yang dikreasikan Tobias hampir mirip sang kakak namun tanpa topeng ninja. Kuai Liang sebagai Sub-Zero langsung dimunculkan dalam sekuel gimnya yang rilis 1993, Mortal Kombat II.


Dalam layar perak, di mana Mortal Kombat diangkat dengan tajuk yang sama pada 1995, sosok Sub-Zero versi Bi-Han diperankan aktor laga François Petit. Sementara di sekuelnya, Mortal Kombat: Annihilation (1997), Sub-Zero versi Kuai Liang diperankan aktor blasteran Jepang-Amerika Keith Cooke. Menarik dinantikan bagaimana Joe Taslim akan memainkan peran unik ini dua tahun mendatang.





Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Tidak Dapat Memuat Komentar
Sepertinya ada masalah teknis. Coba sambungkan kembali atau segarkan halaman.
Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Pangku yang Memotret Kehidupan Kaum Pinggiran

Film perdana Reza Rahadian, “Pangku”, tak sekadar merekam kehidupan remang-remang lewat fenomena kopi pangku. Sarat pesan humanis di dalamnya.
Yang Tercecer dari Pencurian Galeri Perhiasan Louvre

Yang Tercecer dari Pencurian Galeri Perhiasan Louvre

Sejumlah perhiasan para ratu dicuri dari Museum Louvre ketika Prancis masih didera krisis politik. Bermacam batu perhiasannya berasal dari negeri jajahan.
Omar Sharif Aktor Arab Penghias Film-film Barat

Omar Sharif Aktor Arab Penghias Film-film Barat

Anak juragan kayu Mesir ini berkibar di perfilman Barat pada dekade 1960-an dan 1970-an.
Njoto Sang Maestro

Njoto Sang Maestro

Petinggi PKI yang memiliki kepekaan seni yang tinggi. Njoto bergaul karib dengan musisi nasional Jack Lesmana.
Cerita di Balik Labu Kuning Ikon Halloween

Cerita di Balik Labu Kuning Ikon Halloween

Labu kuning yang diukir seperti wajah tersenyum dan dikenal sebagai Jack O’ Lantern menjadi ikon populer Halloween. Cerita asal-usulnya berkaitan dengan dongeng rakyat Irlandia.
bottom of page