top of page

Sejarah Indonesia

Ratu Elizabeth Ii Dan Lukisan Sunda Kelapa

Ratu Elizabeth II dan Lukisan Sunda Kelapa

Gubernur Ali Sadikin memesan lukisan kepada Sudjojono untuk Ratu Elizabeth II. Pemandangan pelabuhan Sunda Kelapa.

11 September 2022
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ratu Elizabeth II bersama rombongan di depan Museum Sejarah Jakarta pada 1974. (Instagram @museumkesejarahan).

JIKA hubungan Inggris dan Indonesia begitu tegang pada masa pemerintahan Sukarno. Lain cerita ketika Soeharto berkuasa. Pada masa pemerintahan Orde Baru, Ratu Elizabeth II disambut dengan hangat dalam kunjungannya pada Maret 1974.


Seperti diceritakan Wardiman Djojonegoro dalam Sepanjang Jalan Kenangan, persiapan untuk menyambut kedatangan Ratu Elizabeth II bahkan telah dilakukan enam bulan sebelumnya. Saat itu, bagian protokol Kedutaan Besar Inggris di Jakarta menghubungi Wardiman untuk menyusun acara selama kunjungan. Wardiman kala itu menjabat sebagai Kepala Biro II yang membawahkan Dinas Kehumasan dan Keprotokolan Provinsi DKI Jakarta.


“Setiap mata acara oleh protokol Inggris dibicarakan sangat detail. Bahkan sampai dihitung berapa menit waktu yang diperlukan dari satu acara ke acara yang lain, atau jika berjalan kaki dari satu tempat ke tempat yang lain,” kata Wardiman.


Dua agenda akhirnya dipilih untuk Ratu Elizabeth II. Pertama berkunjung ke Museum Sejarah Kota Jakarta di Taman Fatahillah. Kedua, mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa.


Wajah Inggris di mata Indonesia ternyata telah berubah sejak kejatuhan Sukarno. Jika slogan “Inggris kita linggis” gencar pada masa Sukarno, pemandangan berbeda terjadi pada masa Soeharto. Wardiman menyebut, Ratu Elizabeth sangat populer.


“Ketika rombongan berangkat dari lapangan terbang Halim menuju Gelanggang Olahraga Bulungan, sepanjang jalan rakyat mengelu-elukannya sampai tiga barisan di kedua sisi jalan,” tutur Wardiman.


Di Museum Sejarah Jakarta, Ratu Elizabeth II menyaksikan lukisan “Pertempuran Sultan Agung dan Jan Pieterzoon Coen,” karya S. Sudjojono. Sudjojono tampaknya begitu bangga lukisan yang dikerjakannya selama tujuh bulan itu dilihat oleh orang nomor satu di Inggris.


“Kebetulan pada pembukaan museum baru ini, lukisan tersebut juga dilihat oleh Ratu Elizabeth dan suaminya, Pangeran Philip,” kenang Sudjojono dalam Cerita tentang Saya dan Orang-orang Sekitar Saya.


Tak hanya itu, sebelumnya, bersamaan dengan pesanan lukisan Sultan Agung, Gubernur Ali Sadikin ternyata juga memesan lukisan untuk Ratu Elizabeth II. Lukisan tersebut ialah lukisan pemandangan Pelabuhan Sunda Kelapa.


Hadiah ini ternyata diputuskan berdasarkan saran Kedutaan Besar Inggris dan diserahkan langsung oleh Gubernur Ali Sadikin di Museum Sejarah Jakarta.


“Ini diberikan juga sebagai kenang-kenangan pada orang Inggris, sebab di daerah ini kira-kira berhadapan dengan benteng Jan Pieterszoon Coen dahulu juga pernah terletak benteng mereka (di sebelah barat mulut Ciliwung dekat laut),” sebut Sudjojono.


Dari Museum Sejarah Jakarta, rombongan Ratu Elizabeth II kemudian mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa yang dilukis Sudjojono itu. Ratu Elizabeth II menaiki kapal pinisi khas Bugis. Juga disuguhi tari-tarian untuk menghiburnya.


Lucunya, Lord Mountbatten sempat bertanya pada Wardiman mengenai air laut yang keruh hitam seperti tinta. “What is that?” tanya Lord Mountbatten. Wardiman tak bisa menjawab.*

Comentários

Avaliado com 0 de 5 estrelas.
Ainda sem avaliações

Adicione uma avaliação
Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Coklat Sebagai Ransum Tentara di Medan Perang

Telah sejak lama coklat menjadi bekal para tentara di medan perang. Di masa Perang Dunia II, coklat pernah dijuluki sebagai senjata rahasia Hitler.
Maknyus Bersama Saus

Maknyus Bersama Saus

Selain kecap, kuliner Nusantara bersentuhan dengan beragam saus sebagai penyedap masakan.
Umah Budaya Kaujon

Umah Budaya Kaujon

Sebuah rumah punya cerita. Umah Kaujon pernah menjadi saksi bisu sejarah di daerah Serang, Banten.
Daftar Pencarian Orang Bung Karno

Daftar Pencarian Orang Bung Karno

Dua orang pelukis dan seorang tukang cukur. Inilah orang-orang yang dicari Bung Karno setelah Perang Kemerdekaan berakhir dan ibu kota negara kembali ke Jakarta.
Kisah Keluarga Resink

Kisah Keluarga Resink

Keluarga Resink yang kaya karena gula tertarik pada kebudayaan Jawa. Salah satu anak mereka menjadi ahli tentang Indonesia.
bottom of page