Mau dijajah Inggris, Belanda, maupun kolonialis manapun, kolonialisme tetaplah kolonialisme. Ia berdiri atas dasar penghisapan dan eksploitasi dari negeri induk atas negeri jajahan.

Sama seperti Belanda, Inggris juga menerapkan politik adu domba di beberapa koloninya.

Kolonialisme Inggris dianggap berperan dalam kemajuan beberapa negara bekas jajahannya. Namun, penjajahan yang menerapkan segregasi kelas dan kebijakan yang menguntungkan satu pihak memicu masalah di wilayah-wilayah koloni.

Terkenal sebagai tentara kelas satu, Gurkha pernah menderita beberapa kekalahan. Nasib mereka pun tak baik-baik amat.

Inggris kembali mengandalkan pasukan Gurkha dalam Konfrontasi Indonesia-Malaysia.

Gurkha datang ke Jawa Tengah tanpa laporan lengkap intelijen. Gagal membaca kekuatan pejuang Republik.

Inggris terpaksa menggunakan pasukan India dan Gurkha. Kehadiran pasukan Belanda membuat pasukan Sekutu ini terlibat dalam peperangan.

Raja Inggris Edward VII dikenal sebagai playboy dan suka foya-foya. Salah satu wanita simpanannya adalah Alice Keppel, leluhur Camilla Parker-Bowles, istri Raja Charles III.

Raja Inggris Henry VIII menikahi Catherine Howard. Belum lama menikah, skandal masa lalu Catherine terkuak dan berujung dihukum pancung.

Ratu Victoria dianggap sebagai pelopor tren mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang menjadi tradisi hingga kini.

Pertempuran di sekitar Sungai Cisokan, Ciranjang, Cianjur ibarat gudang peluru yang meledak. Serdadu Inggris dibuat terkesan.

The battle area in the Cisokan River, Cianjur, Indonesia was like an exploding bullet warehouse, leaving the British soldiers in awe.

Stadion antik sarat sejarah unik sepanjang 133 tahun eksistensinya. Bakal menjadi sejarah pasca-Everton pindah ke Everton Stadium.

Agar teknologi radar udara tak diketahui Jerman, Inggris menyebarkan rumor penerbang RAF gemar makan wortel sehingga penglihatannya tajam.

Pajak yang memberatkan rakyat membuat para perempuan di Nigeria melawan. Protes di zaman kolonial Inggris itu mendorong perlawanan lain.