top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Rudini Berani Koreksi Atasan

Rudini sering menolak perintah atasan. Supaya keadaan tidak menjadi lebih buruk bagi atasannya.

Oleh :
Historia
30 Mei 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

KSAD Jenderal Rudini bersalaman dengan KSAD AS John Adams Wickham Jr. di Pangkalan AU Andrews, Maryland, AS. (catalog.archives.gov)

SUATU hari, seorang perwira menengah melapor kepada Ibu Negara Tien Soeharto. Perwira itu melapor karena habis ditindak oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Rudini akibat keseringannya “ngobyek” dan bisnis tanah. Perwira itu dekat dengan Tien Soeharto.

Rudini tak tinggal diam menanggapi kasak-kusuk si perwira tadi. Sebab, namanya di mata ibu negera bisa terancam rusak. Dia lalu mengajak Direktur Jenderal (Dirjen) Agraria menemui istri Presiden Soeharto untuk meluruskan dan mengoreksi apa yang disampaikan perwira tadi.


Menurut Tjipta Lesmana dalam Dari Soekarno Sampai SBY, kala itu Rudini bertemu Soeharto yang sedang menghisap cerutu. Jika sedang menghisap cerutu, mood Soeharto biasanya bagus. Setelahnya Rudini dan dirjen agraria menunjukkan bahwa sertifikat tanah yang diurus perwira bawahan yang ditindak Rudini itu palsu.


”Lho, bagaimana saya sudah menghabiskan uang ratusan juta?” ujar Tien Soeharto kaget setelah sadar sertifikat tanahnya palsu.



“Tidak apa-apa, Bu. Yang melakukan kesalahan ini adalah perwira Angkatan Darat. Maka saya bertanggungjawab. Saya mohon Ibu menyerahkan kembali sertifikat-sertifikat yang aspal itu kepada Dirjen Agraria dan ini yang asli. Selanjutnya menjadi urusan Angkatan Darat,” jawab Rudini.


Setelah mengoreksi Tien Soeharto sewaktu menjadi KSAD, Rudini sewaktu menjadi menteri dalam negeri juga mengoreksi Soeharto. Padahal, dia baru saja jadi menteri. Kisahnya  bermula ketika Rudini disuruh menjadi ketua umum Golongan Karya (Golkar) oleh Presiden Soeharto. Perintah itu datang melalui Menteri Sekretaris negara Letnan Jenderal Soedharmono. Bukannya menerima perintah, Rudini malah menolak.


“Itu tidak baik, Pak,” koreksi Rudini.


“Lho, kenapa?” tanya Sudharmono.


“Saya ini Mendagri merangkap Ketua LPU (Lembaga Pemilihan Umum) yang harus memimpin pemilihan umum yang pesertanya adalah Golkar, PPP (Partai Persatuan Pembangunan), dan PDI (Partai Demokrasi Indonesia). Kalau saya Ketua Umum Golkar, berarti saya ini Ketua Umum Golkar yang sekaligus memimpin Pemilu. Ini kan tidak fair! Wong, saya peserta pemilu, masa saya juga yang memimpin pemilu. Sama saja saya memenangkan diri saya. Jadi, tidak baik, Pak,” terang Rudini seperti dicatat Tjipta Lesmana.



Meski Soeharto terdiam dengan penolakan Rudini, sejatinya Soeharto diselamatkan Rudini dari sebuah kekonyolan sejarah. Sikap korek Rudini kepada atasan sejatinya tak hanya dilakukannya ketika dia menjadi pejabat tinggi saja.


Ketika baru menjadi letnan dua di Angkatan Darat, alumni Akademi Militer Breda 1955 ini juga sudah berani menolak perintah atasannya. Ia menolak saat hendak ditempatkan di Batalyon infanteri 511 di Blitar ketika baru lulus.


“Tapi, setelah saya tahu istri komandannya adalah teman SMA saya, Narsih namanya, saya melapor kepada pimpinan agar saya tidak di sana, tapi di Batalyon 518 Surabaya, ” kata Rudini seperti diakuinya dalam Rudini, Jejak Langkah Sang Perwira yang disusun Hendrajit.

Rudini hanya ingin menjadi perwira profesional. Permintaannya pun disetujui. Pelan-pelan, kariernya di Angkatan Darat naik hingga mencapai puncak (KSAD).*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page