top of page

Sejarah Indonesia

Tamu Pertama Dari India

Tamu Pertama dari India

Rajkumari Amrit Kaur datang ke Indonesia dan menemui Presiden Sukarno untuk mengucapkan selamat atas “kemenangan politik” Indonesia atas Belanda.

Oleh :
27 Desember 2017

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Rajkumari Amrit Kaur. (Free Press Journal).

LAPANGAN Udara Maguwo, tepat 68 tahun yang lalu. Seorang perempuan India baru saja menjejak tanah Yogyakarta, ketika tangannya melambai ke arah khalayak. Mulutnya tak pernah berhenti tersenyum dan menyapa ramah setiap orang Indonesia yang menyambutnya.


“Begitu mengetahui ada tamu negara dari India, masyarakat Yogyakarta berbondong-bondong datang ke Istana (Gedung Agung),” tulis Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil dalam Kronik Revolusi Indonesia Jilid V (1949).


Rajkumari Amrit Kaur adalah tamu istimewa bagi rakyat Indonesia. Bisa disebut, Menteri Kesehatan India itu adalah orang asing pertama yang bertamu usai Indonesia secara resmi “lepas” dari Kerajaan Belanda pada 27 Desember 1949. Dan memang, selain untuk mengantarkan Dr. Subbaroyan (calon Duta Besar India untuk Indonesia), Rajkumari juga diamanahkan oleh Perdana Menteri Jawaharlal Nehru untuk mengucapkan selamat dari rakyat India kepada rakyat Indonesia.


Saat tiba di Gedung Agung, Sukarno dan Fatmawati langsung menyambut murid kesayangan Mahatma Gandhi itu. Mereka lantas terlibat dalam pembicaraan yang sangat akrab. Ketika memperkenalkan Rajkumari kepada khalayak di depan Gedung Agung, Sukarno menyatakan bahwa tidak ada kawan yang paling akrab untuk Indonesia seperti India.


“Kita berutang budi kepada India atas segala yang dilakukan mereka bagi kemerdekaan Indonesia,” demikian pidato Sukarno seperti dilansir Antara, 27 Desember 1949.


Merespons pidato hangat dari Sukarno, Rajkumari mengingatkan adanya hubungan yang sudah berusia lama antara kedua bangsa. “Dan hubungan itu akan terus diperkuat karena India dan Indonesia kini sudah menjadi bangsa yang benar-benar merdeka,” ujarnya.


Kepada media, Rajkumari juga menyampaikan kesan yang mendalam atas sambutan luar biasa rakyat Indonesia atas kedatangannya. Secara pribadi, ia pun menyatakan rasa senangnya bertemu langsung dengan Sukarno. “Dia adalah kepala negara paling mempesona yang pernah saya temui,” katanya seperti dicatat Antara.


Rajkumari Amrit Kaur adalah intelektual perempuan terkemuka India. Besar dalam didikan dunia Barat namun pada akhirnya memutuskan untuk berguru kepada tokoh bangsa India, Mahatma Gandhi.


Ketika India merdeka pada 1947, Rajkumari Amri Kaur didapuk sebagai Menteri Kesehatan dan merupakan menteri perempuan pertama yang duduk dalam kabinet India. Sejarah mencatat, Rajkumari pernah menjadi Presiden World Health Assembly pada 1950. Di negerinya, ia juga dikenal sebagai aktivis pemberantasan buta huruf dan penentang adat perkawinan paksa terhadap anak-anak kecil.


Dalam usia 75 tahun, pada 1964, Rajkumari wafat. Rakyat India pun berkabung dan menyatakan duka mendalam atas kepergian perempuan yang selalu tersenyum itu.


“Bagi bangsanya, Rajkumari adalah seorang putri penyelamat. Dia menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di tengah orang miskin, anak-anak dan para perempuan lemah,” demikian tulis The New York Times edisi 7 Oktober 1964.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim Pahlawan Nasional dari Simalungun

Tuan Rondahaim dikenal dengan julukan Napoleon dari Batak. Menyalakan perlawanan terhadap penjajahan Belanda di tanah Simalungun.
Antara Raja Gowa dengan Portugis

Antara Raja Gowa dengan Portugis

Sebagai musuh Belanda, Gowa bersekutu dengan Portugis menghadapi Belanda.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page