top of page

Sejarah Indonesia

...

Tujuh Petenis Yang Berseragam Pasukan Zionis

_

Oleh :
...
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

Julia (kiri) & Lina Glushko saat memperkuat tim putri Israel di Fed Cup. (ita.co.il).


KETENANGAN dan konsentrasi Lina Gushko pecah berantakan di tengah pertandingan penting petenis putri Israel itu saat melawan Naomi Osaka asal Jepang. Teriakan-teriakan anti-zionisme Israel yang bergema. Chant-chant seperti “Palestina Merdeka”, “Israel negara teroris”, dan “pembunuh bayi” terdengar cukup lantang berkat pengeras suara, membuatnya kalah straight-set, 4-6 dan 4-6.


Itu terjadi dalam laga babak pertama tunggal putri turnamen ASB Classic 2025 di ASB Tennis Centre, Auckland, Selandia Baru, 30 Desember 2024. Dalam pertandingan itu Lina setidaknya dua kali minta menghentikan pertandingan dan protes kepada wasit. Namun wasit maupun pihak penyelenggara tak bisa berbuat apa-apa karena massa menggelar aksi damainya di luar venue.


“Mulanya mereka menghina negara (Israel) tapi kemudian mereka menyebut-nyebut nama saya dan menciptakan slogan-slogan yang sulit diterima telinga saya. Saya merasa sendirian menjadi korban dalam situasi ini,” aku Lina, yang berorang tua Yahudi Ukraina, dikutip Chrono 47, 31 Desember 2024. 


Lina –yang akun media sosialnya juga diserbu warganet yang marah karena genosida di Palestina– merasa menjadi korban dan tiada yang membelanya, kendati petenis kelahiran 12 Januari 2000 itu pernah berseragam IDF (Tentara Pendudukan Israel). Mengutip Times of Israel, 2 Agustus 2018, Lina masuk dalam program mitztayenet atau atlet elite yang menjalani tugas di IDF selama dua tahun (2018-2020). 


Hal serupa juga dijalani kakaknya yang 10 tahun lebih tua, Julia Glushko. Lahir di Donetsk, Ukraina pada 1 Januari 1990, ia ikut orangtuanya bermigrasi ke Israel pada 1999. Petenis yang tercatat pernah meraih 11 gelar ITF itu mengaku bangga berseragam tentara zionis. 


“Saya bertugas lebih dari dua tahun sebagai mitztayen. Pertama-tama saya latihan dasar tiga pekan di kamp pelatihan, di mana saya tinggal di barak kamp, untuk belajar menembakkan senjata dan tidur bersama sembilan tentara wanita lain. Mengabdi di Angkatan Darat (AD) sangat penting buat saya dan sangat spesial,” ujar Julia, dikutip Times of Israel, 29 Agustus 2012.


Tentu, di gelanggang tenis tidak hanya Glushko bersaudara yang punya track record berseragam tentara zionis. Sejak 1990-an, setidaknya ada lima petenis putri lain. Berikut ulasannya:


Ilana Berger pindah dari Meksiko ke Israel. (Facebook Ilana Berger Harpaz).
Ilana Berger pindah dari Meksiko ke Israel. (Facebook Ilana Berger Harpaz).

Ilana Berger


Lahir di Mexico City, Meksiko pada 31 Desember 1965, Ilana Berger dibawa orangtuanya bermigrasi ke Israel pada 1970-an. Mengutip John Grasso dalam Historical Dictionary of Tennis, Ilana jadi satu dari sedikit petenis putri Israel terbaik dengan catatan memenangi 8 titel turnamen ITF tunggal putri dan pernah peringkat terbaik 149 dunia. Ia turut mewakili Israel di Olimpiade Seoul 1988 dan Fed Cup (kini Billie Jean King Cup) kurun 1986-1992. 

Ilana pernah berseragam IDF pada akhir 1984. Ia bertugas beberapa bulan di pasukan khusus, tepatnya Unit 8200 Korps Intelijen IDF.


Ilana sempat dipanggil untuk memperkuat tim putri Israel di Fed Cup di Sao Paulo, Brasil, 15-22 Juli 1984, tapi batal. Ia memboikot ke Brasil sebagai bentuk protesnya karena asosiasi tenis Israel tetap mengikutsertakan kompatriot yang sudah ia kalahkan dalam seleksi, Rafeket Binyamini, sebagai wakil keempat tim.


“Saya diperlakukan tidak adil. Mereka bisa saja mengatakan bahwa saya menghukum diri sendiri tapi saya punya prinsip. Tiba-tiba pemimpin asosiasi bermasalah dengan nurani merkea karena seluruh masalah ini tidak ditangani dengan benar sejak awal. Saya punya harga diri dan ketika diberitahu bahwa keempat petenis akan tetap berangkat, itu bukan kabar yang menyenangkan,” ungkap Ilana, dikutip harian Maariv, 8 Juli 1984.


Ilana memutuskan gantung raket pada 1992 dan memilih melanjutkan studi sastra dan jurnalisme. Menilik akun LinkedIn-nya, ia tercatat jadi koreponden lepas harian Haaretz sejak 2007, lalu menjadi pemimpin redaksi untuk konten resmi pusat olahraga Universitas Tel Aviv, dan turut jadi website builder lepas dari perusahaan piranti lunak Wix yang berbasis di Tel Aviv.


Tzipora "Tzipi" Obziler. (Facebook Tzipi Obziler).
Tzipora "Tzipi" Obziler. (Facebook Tzipi Obziler).

Tzipora Obziler


Petenis yang akrab disapa “Tzipi” ini jadi salah satu petenis putri Israel yang mampu menembus peringkat di atas 100 dunia. Sosok kelahiran Givatayim pada 19 April 1973 ini pernah mencapai peringkat 75 dunia pada 9 Juli 2007.


Tzipi sudah menggeluti tenis sejak usia 10 tahun dan hingga pensiunnya pada 2009, mengoleksi 14 titel turnamen ITF di nomor ganda putri, di mana ia acap berpasangan dengan petenis top Shahar Pe’er. Ia juga tercatat pernah mewakili tim putri Israel di ajang Fed Cup sepanjang 1994-2008 dan ikut berperan membawa tim Israel mencapai rekor terbaiknya hingga saat ini: perempatfinal.


Tetapi selain berkiprah di arena tenis, Tzipi juga bekas personel IDF seiring ia meniti karier di level amatir. Selepas SMA, Tzipi berseragam IDF di unit intelijen selama dua tahun hingga mencapai pangkat sersan.


“Tentu saja semua orang di militer melewati latihan dasar (menembak dengan Uzi atau senapan M16). Di unit intelijen banyak dokumen-dokumen rahasia,” kenang Tzipi disitat Odu Sports, 17 September 2004.


Anna Aleksandrovna Smashnova. (X @gptca).
Anna Aleksandrovna Smashnova. (X @gptca).

Anna Smashnova


Lahir di Minsk, Belarusia pada 16 Juli 1976, Anna Aleksandrovna Smashnova pindah bersama keluarganya ke Israel pada 1990 setelah diundang Freddy Krivine, pendiri Israel Tennis Centers, untuk mengasah kemampuannya di Israel. Ia masuk dalam jajaran petenis putri terbaik Israel setelah sempat mencapai peringkat 15 dunia pada Februari 2003. 


Anna punya catatan terbaik juara tunggal putri junior di turnamen Prancis Terbuka 1994. Sebelum beralih ke tenis profesional, selepas lulus SMA Anna ebih dulu ikut wajib militer di IDF sepanjang 1995-1997. Hal itu sempat mengganggu fokusnya sekembalinya ke lapangan hingga membuatnya gagal terpilih masuk tim Israel di Olimpiade Sydney 2000. 


“Anna pernah bertugas di AD Israel dan sempat mewakili tim di Fed Cup. Ia tentu ingin bermain di Olimpiade Sydney tapi ia dianggap belum cukup bagus. Namun ia juga tidak punya rencana membelot untuk bermain di tim Italia,” ujar mantan pelatih merangkap tunangannya asal Italia, Claudio Pistolesi, dilansir Haaretz, 24 November 2002.


Perlahan tapi pasti levelnya di tunggal putri senior menanjak. Anna setidaknya pernah meraih 12 titel turnamen WTA dan 7 titel turnamen ITF. Kegemilangannya jadi “pembunuh raksasa” karena acap mengalahkan petenis-petenis top seperti Justine Henin, Kim Clijsters, hingga Jelena Dokic membuatnya masuk dalam kontingen Israel di Olimpiade Athena 2004. Ia juga langganan masuk tim putri Israel di Fed Cup sepanjang 1992-2005.


Shahar Pe'er. (israeled.org).
Shahar Pe'er. (israeled.org).

Shahar Pe'er


Pada masanya, Sahar Pe’er pernah jadi petenis putri terbaik Israel. Sosok kelahiran Yerusalem pada 1 Mei 1987 itu pernah mencapai peringkat 11 dunia pada Januari 2011. Tetapi sebelum beralih dari tenis amatir ke profesional, Shahar juga sempat berseragam pasukan zionis. 


Ia lahir dari keluarga imigran asal Afrika Selatan. Shahar muda ikut wajib militer IDF karena kakeknya juga tercatat pernah jadi sukarelawan Yahudi di IDF dalam Perang Arab-Israel I (1948-1949). Shahar sendiri ikut wajib militer sebagai staf sekretaris dan administrasi pada 2005, seiring meniti kariernya. 


“Saya sering (bertanding) ke luar negeri dan bertemu banyak orang. Namun kemiliteran adalah sesuatu yang berbeda. Saya antusias bertemu prajurit-prajurit wanita baru dan keluar dari zona nyaman saya,” kata Shahar kepada Jerusalem Post, 31 Oktober 2005. 


Selepas wajib militernya, Shahar fokus pada tenis dan setidaknya punya catatan memenangkan lima titel ITF nomor tunggal putri. Ia juga dua kali mencapai rekor terbaiknya di turnamen grand slam, yakni di Australia Terbuka dan Amerika Terbuka 2007. Sebelum pensiun pada 2017, ia juga sempat memperkuat tim putri Israel di Fed Cup sepanjang 2002-2009.


Maya Tahan. (University of Miami Athletics).
Maya Tahan. (University of Miami Athletics).

Maya Tahan


Walau sudah menseriusi tenis sejak usia 8 tahun, toh Maya Tahan tetap tak bisa jauh-jauh dari kemiliteran. Sebab, ayahnya seorang kolonel di IDF. Maka ia pun ikut wajib militer selepas SMA sembari meniti karier amatirnya. 


Lahir di Tel Mond pada 9 Januari 1999, Maya masuk pelatihan dasar pada 2017 pasca-lulus dari SMA Rabin. Ia berseragam prajurit zionis walau sebagai staf administrasi di markas besar Tel Aviv hingga 2019. 


“Saya merasa punya tanggung jawab yang lebih besar bahwa saya harus ikut mengabdi. Masuk militer jadi sesuatu yang penting buat negara saya dan saya merasa bangga mengenakan seragamnya. Saya menjalani latihan dasar dan diajari menembak walau hanya bekerja di kantor staf,” kata Maya kepada Miami Hurricanes, 14 Agustus 2020. 


Hingga saat ini, Maya baru pernah mencapai peringkat terbaik 578 dunia dengan koleksi dua titel turnamen ITF tunggal putri dan 10 titel ITF ganda putri. Walau berbasis di Amerika karena sembari kuliah dan membela tim tenis kampus University of Miami, Maya setidaknya pernah masuk tim putri Israel di Fed Cup 2016-2019.*

Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Udara Soejono Sang Eksekutor Kartosoewirjo

Mayor Soejono disebut sebagai eksekutor imam DI/TII S.M. Kartosoewirjo. Dia kemudian dieksekusi mati karena terlibat G30S.
Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Meski punya pengalaman kurang menyenangkan di lapangan sepakbola di masa kolonial, Bung Karno peduli dengan sepakbola nasional. Dia memprakarsai pembangunan stadion utama, mulai dari Lapangan Ikada hingga Gelora Bung Karno.
Juragan Besi Tua Asal Manado

Juragan Besi Tua Asal Manado

Bekas tentara KNIL yang jadi pengusaha kopra dan besi tua ini sempat jadi bupati sebelum ikut gerilya bersama Permesta.
Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Perdebatan dalam Seminar Sejarah Nasional Pertama

Seminar Sejarah Nasional pertama tidak hanya melibatkan para sejarawan, melainkan turut menggandeng akademisi dan cendekia berbagai disiplin ilmu serta unsur masyarakat. Jadi momentum terbitnya gagasan Indonesiasentris dalam penulisan sejarah nasional Indonesia.
Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Berlan Kampung Serdadu dan Anak Kolong

Sedari dulu, Berlan adalah daerah militer. Di zaman KNIL, Jepang, ataupun Indonesia, tetap sama.
bottom of page