top of page

Sejarah Indonesia

Ada Jalan Sukarno Di Tunisia

Ada Jalan Sukarno di Tunisia

Tepat di hari kelahiran Bung Karno, Jalan Sukarno di ibukota Tunisia diresmikan untuk mewariskan spirit perjuangan dan persaudaraan.

6 Juni 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Nama jalan "Rue du Leader Soekarno" yang baru diresmikan di Tunisia (X @zuhairimisrawi)

SEIRING hari lahir bapak bangsa cum proklamator Ir. Sukarno, gaung ketokohannya turut diapresiasi sampai ke Afrika Utara. Di Tunisia, nama Bung Karno diabadikan menjadi nama jalan ibukota Tunisia. Nama jalan itu diresmikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Tunisia pada Kamis (6/6/2024).


“Rue Du Leader Ahmed Soekarno”, demikian nama jalan itu, diresmikan oleh Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi di kawasan Lac, kota Tunis dengan dihadiri Sekretaris Walikota Tunis Kamal Liwahisyi dan beberapa perwakilan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Luar Negeri Tunisia, serta sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Tunisia.


Peresmian ini merupakan apresiasi penting dari pemerintah Tunisia. Itu sekaligus jadi hadiah amat bermakna untuk memperingati hari lahir figur Bung Karno yang juga tokoh yang disegani dunia.


“Akhirnya, kami di Tunisia mempunyai nama JALAN BAPAK BANGSA SUKARNO di kota Tunis bersamaan dengan Hari Lahir Bung Karno. Ini hadiah terbesar untuk Bung Karno atas jasa dalam membantu kemerdekaan negara-negara terjajah, khususnya Tunisia,” ungkap Dubes Zuhairi di akun X-nya, @zuhairimisrawi, Kamis (6/6/2024).



Pengabadian nama Bung Karno sebagai nama jalan di kawasan elit Lac itu juga jadi simbol penguatan hubungan persahabatan Indonesia dengan Tunisia yang ikatan diplomatiknya sudah terjalin sejak Tunisia meraih kemerdekaannya pada 1957. Baik Bung Karno maupun Habib Bourguiba, presiden pertamanya Tunisia, telah mewariskan nilai-nilai luhur bagi kedua negara untuk hidup berdaulat, berdikari, dan berperikemanusiaan.


"Kita semua adalah anak-anak, penerus, dan pewaris Bapak Bangsa, khususnya Bung Karno dan Habib Bourgaiba. Kedua Bapak Bangsa ini mengajarkan kepada begitu pentingnya persahabatan, kerjasama, cinta tanah air dan terus mengabdi tiada henti. Jalan Bapak Bangsa Sukarno ini akan mengingatkan kita pentingnya persahabatan dan kerjasama, sehingga kita terus menjadikan negeri kita maju, jaya, adil, damai, makmur, sentosa dan berdaulat,” sambung Zuhairi.


Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi meresmikan nama jalan "Rue Ahmed Soekarno" di ibukota Tunisia (X @zuhairimisrawi)
Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi meresmikan nama jalan "Rue Ahmed Soekarno" di ibukota Tunisia (X @zuhairimisrawi)

Bung Karno merupakan tokoh yang gandrung akan persatuan. Upayanya menyatukan bangsa-bangsa terjajah dengan semangat persaudaraan dibuktikan dengan menghelat Konferensi Asia-Afrika pada 1955. Wajar bila dirinya diapresiasi dan dihormati beberapa negara di Afrika Utara. Bukan kali ini saja ketokohan Bung Karno diapresiasi dengan menjadikan namanya sebagai nama jalan hingga monumen. Sebelum Tunisia, Maroko juga punya nama jalan “Al-Rais Ahmed Soekarno” (kini Rue Soukarno) di ibukota Rabat yang diresmikan Bung Karno sendiri dalam kunjungannya ke Maroko pada Mei 1960.


Ibukota Mesir, Kairo, juga memiliki jalan “Ahmed Sokarno St”. Menariknya, pemberian nama jalan ini sudah disuarakan oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir sejak akhir 1940-an, mengingat Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.


Terakhir, di Alger, didirikan patung dan monumen Bung Karno yang diresmikan pada Juli 2020. Monumennya dirancang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sedangkan patung eksentriknya merupakan hasil karya pematung Dolorosa Sinaga.






Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page