- Hendri F. Isnaeni
- 6 Jan 2011
- 4 menit membaca
Diperbarui: 2 hari yang lalu
Indonesia terbilang terlambat untuk memulai program KB. Tapi juga bukan hal mudah untuk menjalankannya, mengingat tentangan dari kelompok Islam yang tak menyetujui pembatasan kehamilan dan budaya “banyak anak banyak rezeki”.
Pemikiran tentang mengendalikan pertumbuhan penduduk sudah disuarakan sejumlah pemikir dunia sejak lama, dari Plato, Ibnu Khaldun, hingga Thomas Robert Malthus. Adalah Margareth Sanger, seorang juru rawat di Amerika yang kali pertama menggagas program pengendalian penduduk. Berkat usahanya, pada 1923 mulai dibuka biro klinik pengaturan kelahiran, yang membuka jalan bagi ratusan klinik sejenis di Amerika. Di Inggris, lima tahun sebelumnya, Marie Stoppes menggagas hal serupa.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












