top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Enamel dan Modernitas

Iklan enamel menandai persentuhan masyarakat Hindia dengan perdagangan global dan modernitas. Ia dirancang kental budaya lokal.

6 Mei 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Iklan enamel tembakau Shag. (Micha Rainer Pali/Historia.ID).

SEORANG lelaki berpeci, berbaju koko dengan paduan kain sarung bermotif batik, tengah asyik menikmati sebatang rokok sembari berjongkok. Asap mengepul. Belum juga habis, tangannya yang menggenggam sebungkus tembakau dan sehelai kertas papir siap membuat lintingan rokok lagi. Di bawah ilustrasi gambar tersebut, tertera sebaris teks: “Warning Ingat-ingat!! Tjoema Tembaco Shag Tjap Boelan Bintang Njang Toelen.”

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
bottom of page