top of page

Sejarah Indonesia

Gert Oostindie Perang Belanda Di Indonesia

Gert Oostindie: Perang Belanda di Indonesia, Salah!

Sejarawan Belanda ini mengatakan bahwa Belanda sebenarnya menjalankan perang yang tidak perlu. Perang itu salah. Namun, politik saat itu menyatakan harus perang.

5 Juni 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

Diperbarui: 7 Agu

INDIE verloren, rampspoed geboren (Hindia Belanda hilang, malapetakan menjelang). Semboyan inilah yang membuat Belanda tak rela kehilangan negeri koloninya: Indonesia. Belanda menafikan kemerdekaan Indonesia. Untuk merebut kembali Indonesia, Belanda mengerahkan ratusan ribu tentara. Lebih dari setengahnya pemuda berusia tak lebih dari 20 tahun. Mereka mengikuti wajib militer ke Indonesia. Indonesia tak sudi dijajah lagi. Kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Mengenal Pahlawan Nasional Rahmah El Yunusiyah

Mengenal Pahlawan Nasional Rahmah El Yunusiyah

HR Rasuna Said turut berguru pada Rahmah El Yunusiyah. Universitas Al-Azhar di Kairo terinspirasi membuka kampus khusus perempuan darinya.
Melatih Andjing NICA

Melatih Andjing NICA

Martin Goede melatih para mantan interniran Belanda di kamp. Pasukannya berkembang jadi andalan Belanda dalam melawan pejuang Indonesia.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Gelar Pahlawan Presiden Soeharto

Gelar Pahlawan Presiden Soeharto

Rencana penobatan Soeharto sebagai pahlawan nasional menimbulkan diskursus masyarakat. Ada yang mendukung, tetapi juga banyak yang menolak.
bottom of page