- Risa Herdahita Putri
- 22 Okt
- 9 menit membaca
Diperbarui: 22 Okt
EMPAT abad lalu, di jalanan mudah ditemui orang Aceh yang hanya memiliki satu tangan dan satu kaki. Mangkuk menutupi dengkul. Tongkat bambu menopang badan ketika berjalan. Pemandangan itu disaksikan laksamana Belanda bernama Wybrand van Warwijck setelah kapal yang membawa rombongannya merapat di Aceh pada 1603. Katanya, bukan cuma rakyat biasa yang cacat. Bahkan, keponakan sultan tak lagi punya hidung, kuping, dan bibir atas.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












