- Pasthiko Pramudhito
- 19 Apr 2024
- 7 menit membaca
KETIKA diperkenalkan di Jepang awal abad ke-20, jazz identik dengan kafe dan ruang dansa serta busana layaknya flappers dan dandies yang glamor. Para musisi Amerika dan Filipina kerap tampil di kawasan hiburan yang makmur di Osaka dan Kobe. Kaum muda perkotaan di Jepang pun kepincut. Jazz dianggap sebagai simbol modernisme, di tengah kondisi Jepang yang ultranasionalistik pasca kebijakan sakoku (isolasi).
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.