- Budi Setiyono
- 8 Jun
- 6 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
PADA awal 1908, keresahan melanda para petani. Mereka menyuarakan ketidakpuasan atas kenaikan pajak, kewajiban kerja rodi, dan korupsi di kalangan pemerintah. Demonstrasi kerap terjadi. Pada minggu pertama Mei, para petani di desa pinggiran Cong Luong berdemonstrasi menolak pajak yang tinggi. Ketika pejabat mandarin setempat datang dengan pasukan, kerusuhan pecah. Pejabat itu ditangkap dan sehari kemudian dibawa ke ibukota, Hue, di mana mereka berkumpul di depan kantor resident superieur Prancis sembari menyuarakan tuntutan mereka.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.











