top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Memaknai Kepedihan Bersama

Sebuah museum yang tak sekadar membuat pengunjungnya terjebak dalam masa lalu, atau menangis, tapi memberi makna atas apa yang terjadi.

13 Des 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Illustrasi

Diperbarui: 2 hari yang lalu

CHHEU CHAP. Dua kata dalam bahasa Khmer itu menggambarkan kepedihan dengan iringan sergapan kelumpuhan fisik dan spiritual; serupa rasa sakit akibat pengkhianatan kekasih bercampur frustasi akan ketiadaan cara mengatasi rasa sakit itu. Demikian penjelasan antropolog Judy Ledgerwood dalam “The Cambodian Tuol Sleng Museum of Genocidal Crimes”, Museum Anthropology, terhadap dua kata yang menjadi komentar sebagian masyarakat Kamboja dalam buku tamu usai mengunjungi museum genosida Tuol Sleng.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang Menolak Disebut Pahlawan

Alex Kawilarang turut berjuang dalam Perang Kemerdekaan dan mendirikan pasukan khusus TNI AD. Mantan atasan Soeharto ini menolak disebut pahlawan karena gelar pahlawan disalahgunakan untuk kepentingan dan pencitraan.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
bottom of page