- Mira Renata
- 14 Des 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 2 hari yang lalu
CHHEU CHAP. Dua kata dalam bahasa Khmer itu menggambarkan kepedihan dengan iringan sergapan kelumpuhan fisik dan spiritual; serupa rasa sakit akibat pengkhianatan kekasih bercampur frustasi akan ketiadaan cara mengatasi rasa sakit itu. Demikian penjelasan antropolog Judy Ledgerwood dalam “The Cambodian Tuol Sleng Museum of Genocidal Crimes”, Museum Anthropology, terhadap dua kata yang menjadi komentar sebagian masyarakat Kamboja dalam buku tamu usai mengunjungi museum genosida Tuol Sleng.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












