- Randy Wirayudha

- 5 Agu
- 7 menit membaca
Diperbarui: 20 Nov
DI atas sofa di teras rumahnya di kawasan Jatiasih, Bekasi, Dr. Giri Susilo duduk santai walau pikirannya senada dengan warna langit yang mendung pascahujan saat menyinggung soal keadaan Museum Purna Bhakti Pertiwi, tempatnya pernah bekerja selama 16 tahun. Sengketa antara Yayasan Purna Bhakti dengan perusahaan asing Mitora Pte. Ltd. yang memanas sejak 2024 di pengadilan tak hanya membuat museum terbengkalai, namun juga sebuah rumah di kompleks museumnya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












