top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Putu Oka Sukanta Menjadi Manusia Lagi

Putu Oka Sukanta ditangkap, dibui, dilecehkan harkat dan martabatnya, tetapi ia tak menyerah dan tak ingin membunuh satu karakter kehidupan.

8 Apr 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Lukisan Putu Oka Sukanta karya Reiner Lesprenger.

Diperbarui: 5 hari yang lalu

PUTU Oka Sukanta mengenang dirinya sebagai anak dari keluarga petani dan menulis sajak sejak usia 16 tahun. Ia kelahiran Singaraja, Bali, pada 29 Juli 1939. Lingkungan dari kelas petani ini mempengaruhi tema-tema awal sajaknya. Dia suka menulis karena suka baca koran. Lucunya, sebelum dia masuk Lekra, seorang penyair Bali pernah bilang bahwa puisi-puisi Putu pasti dianggap karya seorang penyair Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), organisasi yang selalu dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia. “Sudah, pokoknya kamu Lekra,” katanya.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page