- Fahri Salam
- 9 Apr 2010
- 3 menit membaca
Diperbarui: 5 hari yang lalu
PUTU Oka Sukanta mengenang dirinya sebagai anak dari keluarga petani dan menulis sajak sejak usia 16 tahun. Ia kelahiran Singaraja, Bali, pada 29 Juli 1939. Lingkungan dari kelas petani ini mempengaruhi tema-tema awal sajaknya. Dia suka menulis karena suka baca koran. Lucunya, sebelum dia masuk Lekra, seorang penyair Bali pernah bilang bahwa puisi-puisi Putu pasti dianggap karya seorang penyair Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), organisasi yang selalu dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia. “Sudah, pokoknya kamu Lekra,” katanya.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












