top of page

Sejarah Indonesia

Nurnaningsih Yang

Nurnaningsih yang Tersisih

Nurnaningsih dijuluki bom seks. Bikin heboh dengan foto telanjangnya. Doyan kawin-cerai tapi antipoligami. Hidup dalam kemiskinan.

26 Desember 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Foto Nurnaningsih untuk promosi berukuran kartu pos dari studio foto Hollywood, Jakarta, 1955.

Diperbarui: 21 Nov

USMAR Ismail, sutradara terkemuka Indonesia, membuka satu per satu surat lamaran yang masuk ke kantor Perusahaan Film Nasional Indonesia (Perfini). Sebuah surat lamaran yang tak lazim membuatnya tertarik. Pengirimnya seorang perempuan biasa, bukan artis film. Yang bikin dia kaget, ada darah mengering di surat lamaran itu. Si pengirim juga bukan hanya melampirkan satu pas foto ukuran 4 x 6. Usmar merasa, perempuan cantik di pas foto itu sungguh-sungguh ingin tampil di layar lebar.  

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page