top of page

Sejarah Indonesia

Para Pemeran Di Balik Topeng Batman

Para Pemeran di Balik Topeng Batman

Robert Pattinson menjadi pemeran Batman ke-10 sejak 1940-an. Siapa favorit Anda?

19 Mei 2019

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Karakter Batman terakhir diperankan Benjamin Géza Affleck-Boldt alias Ben Affleck di produksi-produksi DCEU. (warnerbros.com).

Si manusia kelelawar alias Batman bakal berkeliaran lagi di layar perak via semesta DC Extended Universe. Era baru Batman terus bergulir seiring pemeran sang superhero ber-alter ego hartawan intelektual namun playboy, Bruce Wayne, bakal diperankan aktor baru.


Mengutip Variety, Kamis (16/5/2019), aktor utama film The Batman yang rencananya rilis Juni 2021, diperankan Robert Pattinson. Artinya, Ben Affleck tak lagi memerankan jagoan berjubah itu di produksi-produksi DCEU.


Publik banyak yang menantikan Pattinson namun tak sedikit yang mencibir. Pattinson diragukan jadi pilihan pas pengganti Ben Affleck. Tapi itu lumrah, saat Ben Affleck didaulat jadi Batman di produksi DCEU pertama, Batman v Superman: Dawn of Justice (2016), deras diprotes khalayak. Sampai-sampai, muncul 30 petisi di situs change.org hingga ke Gedung Putih segala.


Robert Douglas Thomas Pattinson dikabarkan bakal jadi pemeran ke-10 Batman (Wikimedia).
Robert Douglas Thomas Pattinson dikabarkan bakal jadi pemeran ke-10 Batman (Wikimedia).

Terlepas dari itu, pemeran Bruce Wayne lebih dulu muncul dalam film Joker yang rilis Oktober 2019. Bruce muda, sebelum beralih jadi superhero, diperankan aktor muda Dante Pereira-Olson. Maka, Dante jadi pemeran Batman kesembilan semenjak kemunculan film pertama Batman pada 1943.


Berikut para pemeran Batman lain di layar lebar dari masa ke masa sebelum era DCEU:


Lewis Wilson, Robert Lowery & Adam West (1943-1966)


Film pertama Batman rilis pada 1943 dan aktor pertamanya Lewis Gilbert Wilson (kanan). (ReproThe Batman Filmography)
Film pertama Batman rilis pada 1943 dan aktor pertamanya Lewis Gilbert Wilson (kanan). (ReproThe Batman Filmography)

Tokoh jagoan fiksi ciptaan Bob Kane dan Bill Finger pada 1939 ini pertamakali diangkat ke layar lebar lewat film seri hitam-putih The Batman garapan Columbia Pictures yang berisi 15 episode. Pemeran Batmannya Lewis Wilson. Lantaran rilis di masa Perang Dunia II, jalan ceritanya pun tak luput dari isu-isu perang.


“Wilson dan Douglas Croft (pemeran Robin) mampu menghidupkan karakter Batman dan Robin. Wilson memainkan peran Batman secara lugas dengan sikap seorang pahlawan. Wilson juga luar biasa dalam menangkap karakter ganda Bruce Wayne di film bernada propaganda perang untuk menaikkan moral, walau akhirnya mengabaikan plot klasik dalam komiknya,” sebut Mark S. Reinhart dalam The Batman Filmography.


Namun hanya 15 chapter itu saja Wilson jadi Batman. Dalam film seri era klasik berikutnya, Batman and Robin (1949), karakter Batman diperankan Robert Lowery. Namun penampilannya bersama Johnny Duncan yang memerankan Robin, kurang greget. Para penggemarnya kembali merindukan duet Wilson dan Croft. “Lowery dan Duncan tak seenerjik Wilson dan Croft. Dalam film, dialog yang keluar lebih seperti Lowery dan Duncan melakukan reading naskah untuk kali pertama,” tambahnya.


Versi terakhir era klasik dimunculkan 20th Century Fox pada 1966 dengan tajuk Batman, diangkat dari serial televisi. Dengan pemeran utama Adam West, film ini jadi film Batman pertama yang berwarna. Sosok Robin yang diperankan Burt Ward turut dihadirkan. Menariknya, di film ini hampir semua musuh dimunculkan, mulai dari Catwoman, The Joker, The Penguin, hingga The Riddler.


“Saya bisa bicara mewakili banyak penggemar bahwa Batman yang paling terkenang adalah dari seri 1966 dengan diperankan Adam West. Dia menjadi Batman yang kita tahu dan cintai. Kita tidak butuh Batman yang serius, melodramatis dan penuh kekerasan yang justru bisa merusak kelegendaannya,” tulis Michael Schilling dalam surat pembaca, dikutip James Van Hise dalam Batmania.


Michael Keaton (1989-1992)


Michael John Douglas Keaton memerankan Batman di dua produksi film. (IMDB)
Michael John Douglas Keaton memerankan Batman di dua produksi film. (IMDB)

Lama absen, si manusia kalong baru nongol lagi pada 1989 lewat Batman garapan Warner Bros. Batman/Bruce Wayne-nya diperankan komedian Michael Keaton. Banyak yang tak menyenangi pemilihan Keaton. James Egan dalam 1000 Facts about Superhero Movies mencatat, terdapat sekira 50 ribu surat protes yang membanjiri studio Warner Bros. Bob Kane si pencipta Batman pun merasa Keaton bukan sosok yang pas, sebagaimana Jack Nicholson yang memerankan Joker di film itu.


Namun nyatanya, film itu meledak di pasaran sampai Keaton kembali dilibatkan dalam sekuel Batman Returns (1992) meski sang pemeran sangat tidak nyaman dengan kostum Batsuit-nya. “Batsuit-nya membuatnya merasa klaustrofobia. Membuatnya juga tak bisa menengok hingga harus turut mengarahkan badannya jika mau melihat arah lain. Tapi sutradara (Tim Burton) menyukainya karena membuat Keaton bergerak bukan seperti manusia biasa. Perasaan tidak nyaman itu untungnya bisa dimanfaatkannya untuk menunjukkan betapa frustrasinya karakter (Batman) di beberapa adegan,” ungkap Egan.


Val Kilmer (1995)


Val Edward Kilmer jadi suksesor pemeran Batman setelah Michael Keaton mundur. (Youtube @ScreenSlam)
Val Edward Kilmer jadi suksesor pemeran Batman setelah Michael Keaton mundur. (Youtube @ScreenSlam)

Warner Bros kembali mengangkat Batman dalam Batman Forever pada 1995. Sayangnya, tak lagi diperankan Keaton. Mengutip EntertainmentWeekly edisi 15 Juli 1995, Keaton memutuskan mundur dengan alasan tidak sreg dengan sutradara baru, Joel Schumacher. Akhirnya pilihan jatuh pada Val Kilmer setelah Schumacher menyisihkan sejumlah opsi lain macam Daniel Day-Lewis, Ralph Fiennes, William Baldwin, dan Johnny Depp. Batman Forever toh tetap booming.


Pada pekan pembukaannya, Warner Bros meraup 52,8 juta dolar Amerika, menyalip rekor Jurassic Park sebagai film terlaris di pekan pertama. Tak sedikit pula yang memuji peran Val Kilmer, terlepas ia juga mengaku kegerahan dengan kostum Batsuit-nya. “Tapi jika dibandingkan Adam West, apakah Anda bercanda? Dia aktor yang luar biasa (memerankan Batman). Gaya, kharisma, dan pergerakannya luar biasa,” ujar Val Kilmer yang enggan disebut sebagai Batman terbaik, dalam biografinya, Blessed, Life and Films of Val Kilmer.


George Clooney (1997)


George Timothy Clooney (kanan) sebagai Bruce Wayne/Batman di film Batman & Robin.(Warner Bros).
George Timothy Clooney (kanan) sebagai Bruce Wayne/Batman di film Batman & Robin.(Warner Bros).

Batman di layar lebar berikutnya merupakan sekuel persembahan Warner Bros, Batman & Robin. Val Kilmer urung tampil lantaran melanggar kontrak dengan Warner Bros akibat terlibat dalam film The Saints. “Val mengaku dia mundur namun kami menyatakan dia dipecat,” ujar Schumacher kepada Entertainment Weekly, 31 Mei 1995.


Sempat mempertimbangkan William Baldwin. Schumacher akhirnya menjatuhkan pilihan pada George Clooney karena dianggap lebih bisa membawakan karakter Batman tak seserius, setegas, dan “segelap” yang dibawakan Michael Keaton. Schumacher ingin menyajikan karakter Batman yang lebih ringan dan friendly ditonton anak-anak. Sial, Batman & Robin gagal meledak dan dianggap sejumlah kritikus sebagai film Batman terburuk hingga Warner Bros batal melanjutkan sekuel dan reboot-nya.


Christian Bale (2005-2012)


Christian Charles Philip Bale memerankan Batman di trilogi Dark Knight (warnerbros.com)
Christian Charles Philip Bale memerankan Batman di trilogi Dark Knight (warnerbros.com)

Seram dan sangar. Penuh dengan sisi gelap namun terasa greget. Itulah kesan dari era baru film Batman lewat trilogi Dark Knight garapan sutradara Christopher Nolan, masih di bawah naungan Warner Bros. Filmnya lebih cocok ditonton usia remaja ke atas lantaran terdapat banyak adegan kekerasan. Adalah Christian Bale yang dimunculkan Nolan di tiga filmnya, Batman Begins (2005), The Dark Knight (2008), dan The Dark Knight Rises (2012).


Meski sudah memulai kariernya sejak 1987, Bale belum dianggap aktor besar saat casting. Saingannya saat itu mulai dari Henry Cavill, Jake Gyllenhaal, Joshua Jackson, Billy Crudup, hingga (mendiang) Heath Ledger. Namun Bale mampu memukau Nolan saat casting dan reading naskah. “Dia mempunyai keseimbangan antara sisi gelap dan terang, di mana dua hal itu yang paling kami cari,” tutur Nolan dalam rilis pers Warner Bros, 11 September 2003.


Meski meninggalkan kesan karakter Batman paling gelap dan greget, trilogi Dark Knight masih kalah laris ketimbang film-film Batman terdahulu hingga kemudian masuk era DCEU, Bale digantikan Ben Affleck. Sempat ada celotehan lucu saat Affleck meminta saran Bale untuk menyuksesi karakter Batman.


“Affleck menanyakan saran dari Bale soal bagaimana baiknya memerankan Batman. Bale bilang pada Affleck agar memastikan dia bisa buang air kecil saat mengenakan Batsuit,” ungkap James Egan dalam 1000 Facts about Superhero Movies.


Pattinson telah resmi menjadi pemeran Batman terbaru di semesta DCEU. Pasti bakal ada lagi perbandingan aktingnya dengan para pendahulunya. Nah, dari sekian banyak pemeran Batman/Bruce Wayne, siapa favorit Anda?

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page