top of page

Sejarah Indonesia

Perpisahan Mar Ie Muhammad Sebagai Menteri

Perpisahan Mar'ie Muhammad sebagai Menteri Keuangan

Setelah purnatugas sebagai menteri, Mar'ie Muhammad aktif di sejumlah lembaga independen yang mengusung misi reformasi dan kemanusiaan. Dia juga sempat menjadi mentor Sri Mulyani, yang kemudian menjadi menteri keuangan di tiga era kepresidenan.

10 September 2025

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Mar'ie Muhammad (kanan) dan Fuad Bawazier memberikan keterangan pers. (Kompas/Eddy Hasby).

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk daftar perombakan Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto kemarin. Meski baru 10 bulan bertugas dalam pemerintahan Prabowo, kinerja Sri Mulyani terus menuai sorotan negatif. Terutama mengenai pajak yang semakin mencekik sehingga mengakibatkan rumah pribadi Sri Mulyani di bilangan Bintaro dijarah massa beberapa waktu lalu. Posisi Sri Mulyani sebagai menteri keuangan kemudian digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadhewa.

 

Sri Mulyani telah menjabat menteri keuangan di masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono (2005-2010), berlanjut pada masa Joko Widodo (2014-2024). Di era kepresidenan Prabowo, Sri Mulyani kembali dipercaya menjadi menteri keuangan namun akhirnya diganti di tengah jalan. Berakhirnya kiprah Sri Mulyani terbilang mengecewakan karena ia tak sempat menyelesaikan purnatugasnya dengan gemilang.

 

Suasana haru mewarnai perpisahan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Kepada jajaran Kemenkeu, Sri Mulyani berpesan agar mereka menjaga integritas dalam mengelola keuangan negara demi mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat. Tembang “Bahasa Kalbu” yang dilantunkan ribuan pegawai Kemenkeu mengiringi kepergian Sri Mulyani. Ketika hendak pamit meninggalkan gedung Kemenkeu, Sri Mulyani tampak menangis tersedu sedan.

 

“Saya pamit undur diri pagi hari ini dan mohon mulai saat ini untuk kami dihormati ruang privasi kami atau ruang pribadi saya sebagai warga negara biasa,” tutup Sri Mulyani dalam pidato serah terima jabatan di Kemenkeu (9/9).

 

Suasana kurang lebih sama juga terjadi pada pendahulu Sri Mulyani, yaitu menteri keuangan di Kabinet Pembangunan VI (1993—1998) Mar'ie Muhammad. Dalam Kabinet Pembangunan VII, Presiden Soeharto tak lagi mengikutsertakan Mar'ie Muhammad. Pada tahun-tahun terakhirnya menjadi menteri, Mar'ie mulai bersimpang jalan dengan Presiden Soeharto. Dalam menentukan arah kebijakan ekonomi, Soeharto terkesan meninggalkan Mar'ie dan ambil kemudi sendiri.

 

Posisi Mar'ie sebagai menteri keuangan kemudian digantikan Fuad Bawazier yang sebelumnya menjabat sebagai dirjen pajak. Saat pisah-sambut menteri keuangan, Mar'ie yang biasanya cukup tegar tampak menitikkan air matanya. Momen haru itu terjadi saat sesi pembacaan doa. Namun, wajah Mar'ie juga juga memancarkan kelegaan. Setidaknya, ia berhasil menyelesaikan periode bertugasnya sebagai menteri keuangan. Dalam kata sambutannya, Mar'ie atas nama seluruh keluarganya mohon maaf atas hal-hal yang tidak mengenakkan hati selama bertugas.

 

“Kami juga mohon maaf jika dalam menjalankan tugas ini ada hal-hal yang tidak mengenakkan saudara-saudara termasuk gerakan tutup mulut dan cuek kepada wartawan,” kata Mar'ie seperti diwartakan Solopos, 17 Maret 1998.

 

Ucapan Mar'ie itu langsung disambut gelak tawa. Hampir 70 wartawan hadir pada acara itu.

 

Di depan wartawan, Mar'ie punya kebiasaan untuk sedikit bicara. Dia bahkan sering menolak diwawancara. Selain dirinya, Mar'ie juga menginstruksikan jajarannya di Departemen Keuangan (Depkeu) agar sedikit mungkin mengumbar suara kepada pers. Atas sikapnya itu, Mar'ie diberikan predikat “Mr. Cuek” oleh insan pers. Selama menjabat menteri keuangan, Mar'ie dikenal pula atas karakternya yang sederhana dan anti korupsi sehingga ia dijuluki “Mr. Clean”.

 

Dalam serah terima jabatan itu, Mar'ie berpesan kepada segenap jajaran Depkeu agar senantiasa membantu menteri keuangan yang baru, Fuad Bawazier. Sementara itu, Fuad Bawazier dalam sambutannya mengatakan, banyak hal yang bisa menjadi teladan dari Mar'ie Muhammad.

 

“Kita kenal kekhasan beliau sebagai Mr. Cuek, dengan keluguan dan kepolosannya dan kesederhanaannya yang bisa menjadi teladan bagi kita semua,” kata Fuad dikutip Solopos.

 

Krisis ekonomi dan gejolak politik menyebabkan Kabinet Pembangunan VII hanya berlansung dua bulan. Pada Mei 1998, Presiden Soeharto mengundurkan diri. Wakil Presiden Habibie kemudian menggantikan Soeharto sebagai presiden RI.

 

Usai tak lagi menjadi menteri, Mar'ie sempat ditawari pemerintahan Habibie untuk menempati pos duta besar di salah satu negara Eropa. Namun, Mar'ie menolak tawaran tersebut.

 

“Saya lebih baik berada di Tanah Air dalam kondisi sosial dan politik yang sedang bergejolak saat ini,” ujar Mar'ie seperti diwartakan Bali Post, 18 September 1998.

 

Keluarga menjadi alasan utama Mar'ie menolak menjadi dubes. Mar'ie ingin tetap dekat dengan orangtuanya yang sudah sepuh, di samping anak-anaknya juga masih membutuhkan perhatian. Selain itu, Mar'ie juga sudah mengembangkan kegiatan kemasyarakatan melalui organisasi Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI).

 

Meski pinangan jadi dubes ditolak, Presiden Habibie kemudian mengangkat Mar'ie menjadi penasihat pemerintah bidang ekonomi. Menurut Menteri Sekretaris Negara Akbar Tandjung, Mar'ie akan memperkuat posisi penasihat pemerintah bidang ekonomi yang diisi pakar-pakar ekonomi seperti Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, dan Frans Seda.

 

 “Beliau akan diangkat menjadi penasihat pemerintah di bidang ekonomi, memperkuat tiga yang sudah ada,” kata Akbar Tandjung dalam Bali Post, 22 September 1998.

 

Di masa pensiunnya, seperti diulas Qaris Tajudin dalam biografi berjudul Mr. Cleam Mar'ie Muhammad: Sang Pejuang Antikorupsi dan Aktivis Kemanusiaan, Mar'ie lebih banyak melibatkan diri dalam lembaga independen yang sehaluan dengan misi reformasi. Mulai dari Komite Kemanusiaan Indonesia (KKI), MTI – yang menjadi cikal bakal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), hinga Palang Merah Indonesia (PMI). Mar'ie bahkan menjadi ketua PMI selama satu dekade (1999—2009).

 

“Pensiun sebagai abdi negara, Mar'ie Muhammad tidak berhenti mengabdi. Bahkan, kegiatannya semakin banyak. Mulai dari aksi kemanusiaan d Ambon, Aceh, dan daerah lain, membantu pemerintah memperbaiki ekonomi setelah krisis, hingga mendorong lahirnya KPK,” catat Qaris.

 

Meski punya segambreng aktivitas sosial, Mar'ie tetap berkontribusi bagi pemerintahan. Salah satunya menjadi penasihat menteri keuangan di masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono. Yang menjadi menteri keuangannya saat itu adalah seorang ekonom muda Sri Mulyani Indrawati. Kepada Mar'ie, Sri kerap kali meminta saran dan pendapat untuk menata Kemenkeu. Mulai dari soal perekrutan pejabat eselon setingkat dirjen hingga membantu men-screening rekomendasi kebijakan mengenai keuangan negara.

 

“Pak Mar'ie seorang sahabat yang baik, seorang senior yang sangat membimbing,” kenang Sri Mulyani dalam peluncuran buku biografi Mar'ie Muhammad pada Februari silam.

 

Siapa nyana, Sri Mulyani kemudian menjadi menteri keuangan untuk tiga era kepresidenan berbeda. Hal yang sekaligus mencatatkan namanya sebagai menteri keuangan yang paling lama menjabat. Meski pada periode terakhirnya agak kelabu, Sri Mulyani, juga seperti Mar'ie Muhammad –bersama J.B. Sumarlin--, disebut-sebut sebagai menteri keuangan terbaik yang dimiliki Republik Indonesia.

 

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
Banjir Aceh dan Tapanuli Tempo Dulu

Banjir Aceh dan Tapanuli Tempo Dulu

Sumatra Utara dan Aceh dulu juga pernah dilanda banjir parah. Penyebabnya sama-sama penebangan hutan.
bottom of page