top of page

Sejarah Indonesia

Raden Saleh Meninggal Dunia

Raden Saleh Meninggal Dunia

Raden Saleh meninggal mendadak. Dia curiga telah diracun oleh mantan pegawainya yang mencuri lukisannya.

Oleh :
7 Mei 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

...

RADEN Saleh disebut pelopor seni lukis modern Indonesia. Lukisan-lukisannya sangat dihargai di Indonesia dan dunia. Karya-karyanya yang berada di Indonesia diperkirakan tak lebih dari 20, di antaranya lukisan “Penangkapan Pangeran Diponegoro” dan “Berburu Singa” koleksi Istana Negara. 


Pada 1829, Raden Saleh pergi ke Belanda untuk belajar seni dengan biaya pemerintah Belanda. Semula hanya akan sebentar, tetapi akhirnya Raden Saleh mengembara di Eropa (Belanda, Jerman, dan Prancis) selama 20 tahun.



Sejarawan Harry A. Poeze dalam Di Negeri Penjajah menyebut selama di Jerman, Raden Saleh bersahabat dengan groothertog (adipati agung) van Saksen-Coburg-Gotha, saudara suami Ratu Victoria.  


Lewat groothertog, Raden Saleh berkenalan dengan para bangsawan dan raja. Dia dikenal sebagai pelukis besar dan menerima bintang penghargaan dari Raja Belanda Willem II. Sementara Raja Willem III mengangkatnya sebagai pelukis istana. 


Raden Saleh kembali ke Jawa pada 1851. Dia menikah dengan seorang wanita Eropa kaya, Nona Winkleman yang memiliki tanah di Weltevreden, Batavia (kini daerah Gambir). Pernikahan itu tidak bertahan lama, Raden Saleh bercerai dan menikah lagi dengan perempuan Jawa, Raden Ayu Danoediredjo. 



Pada 1875, Raden Saleh sekali lagi pergi ke Eropa, kali ini bersama istrinya. Dia diterima raja Belanda, kemudian langsung menuju kediaman musim panas sahabatnya, groothertog van Saksen-Coburg-Gotha di Jerman. 


Sesudah berkunjung ke Italia, Raden Saleh kembali ke Jawa pada 1878. Dua tahun kemudian dia meninggal dunia.  


Werner Kraus dalam Raden Saleh Kehidupan dan Karyannya menyebut pada April 1880, istri Raden Saleh sakit keras sehingga merasa akan meninggal dunia. Oleh sebab itu, Raden Saleh membeli sebidang tanah untuk makam. Ternyata, istrinya sembuh. 



Raden Saleh justru yang meninggal mendadak pada 23 April 1880, beberapa hari setelah membeli tanah yang rencananya untuk makam istrinya. Dia sendiri yang dimakamkan di tanah itu. Istrinya meninggal tiga bulan kemudian pada 31 Juli 1880. 


Menurut Werner Kraus, sesaat sebelum wafat, Raden Saleh curiga telah diracun oleh mantan pegawainya. Pelayan itu telah mencuri lukisannya yang sangat berharga dan dia tidak mau mengembalikannya. Oleh karena itu, Raden Saleh melaporkannya ke polisi dan pelayan itu dihukum. 


Setelah pelayan itu bebas, Raden Saleh merasa takut diracuni olehnya. Namun, setelah meninggal diketahui bahwa Raden Saleh mengalami stroke dan meninggal karena pendarahan.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page