top of page

Sejarah Indonesia

Senjakala Partai

Senjakala Partai Murba

Dalam kondisi partai yang compang-camping, Murba mengikuti Pemilu 1971. Gagal memperoleh kursi.

21 Desember 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Tokoh Partai Murba, Maroeto Nitimihardjo dan Elkana Tobing saat kampanye Pemilu 1971. (Dok. Hadidjojo Nitimihardjo).

Diperbarui: 2 Jun

KENDATI harus mulai dari nol, Ketua Umum Partai Murba Sukarni tetap optimis partainya bisa kembali berbenah dan berbicara banyak dalam Pemilu 1971. Untuk itu, Sukarni merangkul Partai Indonesia (Partindo); pecahan dari Partai Nasional Indonesia (PNI), berhaluan kiri, dan ditindas pasca-1965. Bahkan sejumlah tokoh kawakannya seperti Ibrahim Yacoob alias Iskandar Kamel dan Djon Pakan ditempatkan dalam jajaran pimpinan Murba.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
NU Seteru Orde Baru

NU Seteru Orde Baru

Nahdlatul Ulama berperan dalam lahirnya Orde Baru. Namun, NU melawan rezim militer itu karena menganggap Islam sebagai kekuatan yang membahayakan bagi kekuasaan.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Badan-Badan Otonom NU

Badan-Badan Otonom NU

Nahdlatul Ulama memiliki badan-badan otonom dalam berbagai bidang untuk menandingi gerakan organisasi-organisasi massa PKI.
bottom of page