- Darma Ismayanto
- 14 Feb 2012
- 4 menit membaca
Diperbarui: 1 hari yang lalu
KEIKUTSERTAAN perempuan dalam sepakbola bukanlah kemarin sore. Di Tiongkok, sebuah lukisan di dinding kuno menggambarkan para perempuan sudah memainkan sepakbola sejak zaman Dinasti Donghan (25-220 Masehi). Setelah itu geliatnya seolah meredup, terlebih memasuki era Dinasti Qing (1644-1912) yang melarang sepakbola perempuan. Memasuki abad ke-18, para sejarawan mencium adanya aktivitas sepakbola perempuan di Skotlandia. Pertandingannya cukup unik, mempertemukan tim yang sudah menikah dengan yang belum. Pertandingan ini sekaligus menjadi ajang cari jodoh bagi para pria lajang.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












