top of page

Sejarah Indonesia

Syiah Dari Kalangan

Syiah dari Kalangan Hadrami

Pergulatan orang Syiah di tengah hegemoni Sunni pada masa kolonial Belanda hingga setelah Indonesia merdeka.

22 Juli 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi sebuah perkampungan Arab tahun 1898. (Tropenmuseum).

Diperbarui: 22 Jun

HINDIA Timur tak terdengar asing baginya. Sejak kecil, Muhammad bin Ahmad al-Muhdar, seorang Hadrami (penduduk Hadramaut, Yaman Selatan), mendengar beragam kisah tentang negeri di selatan ini. Sebagian besar kerabatnya pedagang yang merantau ke Hindia Timur. Banyak yang menetap, sebagian lagi kembali ke Hadramaut dengan membawa istri, anak, dan kisah dari rantau. Menginjak usia 24 tahun, al-Muhdar mengikuti jejak kerabatnya. Dengan menggunakan kapal uap, dia tiba di Batavia pada 1885. 

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

NU Seteru Orde Baru

NU Seteru Orde Baru

Nahdlatul Ulama berperan dalam lahirnya Orde Baru. Namun, NU melawan rezim militer itu karena menganggap Islam sebagai kekuatan yang membahayakan bagi kekuasaan.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Badan-Badan Otonom NU

Badan-Badan Otonom NU

Nahdlatul Ulama memiliki badan-badan otonom dalam berbagai bidang untuk menandingi gerakan organisasi-organisasi massa PKI.
Dari Gas hingga Listrik

Dari Gas hingga Listrik

NIGM adalah perusahaan besar Belanda yang melahirkan PLN dan PGN. Bersatunya perusahaan gas dan listrik tak lepas dari kerja keras Knottnerus di era Hindia Belanda.
bottom of page