top of page

Sejarah Indonesia

Tak Ada Mongol Dalam Prasasti

Tak Ada Mongol dalam Prasasti

Mengapa Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit, tak menyebut kemenangan atas Mongol dalam prasastinya?

Oleh :
16 Februari 2018

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Arca Harihara, setengah Dewa Siwa dan setengah Dewa Wisnu, sebagai penggambaran dewa jasad Sri Kertarajasa Jayawarddhana atau Raden Wijaya, raja pertama Majapahit. (Tropenmuseum/Wikimedia Commons).

ADA dua prasasti yang bercerita soal keberhasilan Raden Wijaya mengusir musuh dan menjadi raja di Majapahit. Namun, tak ada satu pun yang menyebut soal kedatangan bangsa Mongol ke Jawa. Apalagi soal kemenangan Raden Wijaya atas Mongol.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Warisan Jaringan Gas Kolonial

Sempat mandeg karena perang, perusahaan gas Belanda beroperasi kembali tapi kemudian dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bagaimana nasib warisan kolonial ini?
NU Seteru Orde Baru

NU Seteru Orde Baru

Nahdlatul Ulama berperan dalam lahirnya Orde Baru. Namun, NU melawan rezim militer itu karena menganggap Islam sebagai kekuatan yang membahayakan bagi kekuasaan.
Dasar NU Mendukung Bung Karno

Dasar NU Mendukung Bung Karno

Nahdlatul Ulama mendukung Presiden Sukarno atas dasar kepentingan bersama. Tidak semua pemimpin NU suka dengan Sukarno.
NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU Mengamankan Benteng Pertahanan

NU selalu bertahan dalam pemerintahan demi mengamankan benteng pertahanannya: Kementerian Agama.
Badan-Badan Otonom NU

Badan-Badan Otonom NU

Nahdlatul Ulama memiliki badan-badan otonom dalam berbagai bidang untuk menandingi gerakan organisasi-organisasi massa PKI.
bottom of page