- Devi Fitria
- 9 Jul 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 4 hari yang lalu
PADA masa Orde Baru, sebuah stigma tak mengenakkan diberikan kepada orang-orang bertato. Barangsiapa punya rajahan ditubuhnya dicap sebagai preman atau gali yang mengancam keamanan. Saat itu, awal 1980-an, kejahatan memang merajalela di mana-mana. Pemerintah kemudian mengambil tindakan kejam dengan menggunakan tangan para Petrus (penembak misterius) untuk menembak mati orang-orang yang dianggap atau dicurigai sebagai pengacau keamanan tanpa melalui prosedur hukum.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












