top of page

Sejarah Indonesia

Yang Tertinggal di Hiroshima

Anak kampung Jasinga belajar ke Jepang. Menyaksikan langsung keganasan bom atom di Hiroshima. Menjadi penggerak hubungan Indonesia-Jepang.

Oleh :
25 November 2022
bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Ilustrasi Hasan Rahaya. (Betaria Sarulina/Historia.ID).

HIROSHIMA, 6 Agustus 1945. Pagi itu, Hasan Rahaya bersama tiga mahasiswa lainnya berada di ruang kuliah. Suara sirene tanda aman sudah terdengar; pertanda pesawat udara Amerika sudah melintas. Mereka siap mengikuti pelajaran fisika. Dosen mereka, seorang tua berkepala plontos, baru mulai menulis beberapa huruf di papan tulis ketika cahaya seperti kilat menyambar dari arah jendela.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Bung Karno dan Sepakbola Indonesia

Meski punya pengalaman kurang menyenangkan di lapangan sepakbola di masa kolonial, Bung Karno peduli dengan sepakbola nasional. Dia memprakarsai pembangunan stadion utama, mulai dari Lapangan Ikada hingga Gelora Bung Karno.
Juragan Besi Tua Asal Manado

Juragan Besi Tua Asal Manado

Bekas tentara KNIL yang jadi pengusaha kopra dan besi tua ini sempat jadi bupati sebelum ikut gerilya bersama Permesta.
Sinong Kurir Kahar Muzakkar

Sinong Kurir Kahar Muzakkar

Terlihat seperti bocah, lelaki berusia 28 tahun ini memberi informasi berharga tentang "dalaman" Kahar Muzakkar kepada TNI.
Misteri Sulap

Misteri Sulap

Berusia setua peradaban manusia, sulap pernah bersanding dengan sihir. Sulap modern masuk pada masa kolonial Belanda. Pesulap Indonesia umumnya keturunan Tionghoa.
Spesialis Pencabut Nyawa

Spesialis Pencabut Nyawa

Dibentuk sebagai alat pemukul dan mesin pembunuh, Korps Pasukan Khusus (KST) Belanda melakukan aksi-aksi brutal.
bottom of page