top of page

Sejarah Indonesia

Aksi Ma Lin Di Negeri

Aksi Ma Lin di Negeri Tiongkok

Henk Sneevliet pergi ke Tiongkok membawa misi membantu pengembangan Partai Komunis Tiongkok. Ia mengusulkan agar membangun kekuatan revolusioner dengan taktik yang sama seperti di Hindia Belanda.

9 Oktober 2023

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Henk Sneevliet (kedua dari kiri) hadir di Kongres PKT I di Shanghai tahun 1921. (Adhitya Maheswara/Historia.ID).

PADA musim gugur 1920, Henk Sneevliet bertolak dari Belanda ke Tiongkok di bawah nama samaran Maring. Berbekal sangu 4000 pounds dan surat tugas sebagai perwakilan Executive Committee of the Communist International (ECCI) di Timur, dia membawa dua misi: membantu pengembangan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan menjajaki kemungkinan kerja sama antara PKT dengan nasionalis Kuomintang. 

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

S.K. Trimurti di Tengah Tokoh Kiri

Sikap politik S.K. Trimurti bersinggungan dengan tiga tokoh kiri terkemuka Republik: Tan Malaka, Amir Sjarifoeddin, dan Musso.
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Bukan Sekadar Gaya Hidup

Jaringan gas untuk rumah tangga sudah tersambung di beberapa kota di Indonesia. Umumnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memasak. Dulu jaringan gas hanya menjangkau orang-orang kaya. Kini, siapa saja bisa memanfaatkannya.
Kiprah Menteri Bersandal

Kiprah Menteri Bersandal

Pada masa S.K. Trimurti menjabat menteri perburuhan lahir undang-undang perburuhan yang berpihak pada perempuan dan anak-anak sekaligus dianggap tonggak bagi perjuangan buruh di Indonesia.
Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Cerita di Balik “Sowan” ke Wisma Yaso

Di balik koleksi diorama hingga alutsistanya, Museum Satria Mandala ketika masih Wisma Yaso jadi saksi bisu kegetiran hari-hari terakhir Sukarno.
bottom of page